PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Masa remaja adalah
masa yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter manusia untuk menempuh
perkembangan pada masa berikutnya, sehingga sebagian psikolog mengatakan bahwa
masa remaja adalah masa transisi yang dapat diarahkan pada masa dewasa yang
sehat. Jika saja seseorang gagal mengembangkan tugas menemukan identitasnya
pada masa remaja, maka ia akan kehilangan arah. Ia akan mengembangkan prilaku
menyimpang (telinquent), melakukan kriminalitas atau bahkan menutup diri
(mengisolasi diri) dari pergaulan kehidupan masyarakat karena tidak menduduki
posisi yang harmonis dalam masyarakat. Diantara faktor – faktor yang
mempengaruhi perkembangan pada masa remaja adalah hereditas, keturunan dan
lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah lingkungan sosial
teman sebaya atau teman dalam pergaulan. Faktor utama yang menentukan daya
tarik hubungan interpersonal diantara remaja adalah adanya kesamaan dalam
minat, nilai – nilai pendapat serta sifat – sifat kepribadian.
Masa remaja ini
merupakan fase perkembangan individu yang paling penting. Menurut Harold
Alberty (1957) Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang
dijalani seseorang yang membentang sejak berakhirnya masa kanak – kanak sampai
awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja meruapakan masa yang
sangat kritis yang mumkin dapat merupakan the best of time and the worst of
time.
Kebanyakan para
ahli sepakat bahwa masa remaja adalah berlangsug dari usia 11 sampai 18 tahun
atau pada rentang usia 13 sampai 20 Tahun. Akan tetapi WHO menetapkan bahwa
masa remaja adalah usia 11 sampai dengan 24 tahun. Pada masa inilah terdapat
beberapa indikator perbedaan yang signifikan baik secara kulaitatif maupun
kuantitatif.
Masa remaja dapat
dikalisifikasikan kepada dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja
akhir.
Diantara
penafsiran para ahli terhadap masa remaja adalah :
1.
Sigmund
freud mengatakan bahwa masa remaja adalah masa mencari hidup seksual yang
mempunyai bentuk dan definitif.
2.
Charlote
buhler mangatakan bahwa masa remaja adalah masa kebutuhan isi mengisi
3.
Spranger
mengatakan bahwa masa remaja adalah masa pertumbuhan dengan perubahan struktur
kejiwaan yang fundamental.
4.
Hofman
mengatakan bahwa masa remaja adalah masa pembentukan sikap – sikap terhadap
segala sesuatu yang dihadapi individu.
5.
G.
Stanley hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa storm and drang ( badai
dan topan )
6.
Menurut
WHO masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan individu dari saat
pertama kali menunjukan tanda – tanda seksual sekundernya (fisik) sampai ia
mencapai masa kematangan seksual serta mengalami perkembangan psikologi dan
pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa. Disini terjadi peralihan
dari situasi ketergantungan sosial dan ekonomi menjadi pribadi yang mandiri.
Perubahan fisik
yang terjadi pada usia remaja ini merupakan gajala prpmer dalam pertumbuhan
remaja. Pada masa remaja ini terjadi pertumbuhan yang sangat signufikan, badan
menjadi lebih tinggi dan alat reproduksi mulai berfungsi. Pada wanita ditandai
dengan haid dan pada laki – laki ditandai dengan mimpi basah. Masa remaja
merupakan masa pencarian identitas.
Remaja berusaha mencari siapa dirinya, bagaimana peran dirinya ditengah –
tengah masyarakat sehingga kebanyakan remaja merasa tidak puas dengan sesuatu
yang ada pada dirinya sendiri shingga berusaha menarik perhatian dari
lingkungannya.
Diantara remaja
ada yang sukses menemukan identitas dirinya ada juga remaja yang gagal
menemukan identitas dirinya, dalam kata lain ia tidak mampu menyaring pengaruh
– pengaruh buruk dari masyarakat sekitarnya, disinilah peran orang tua sebagai
pendidik utama dituntut untuk bisa membimbing dan mengarahkan remaja kepada
posisi yang harmonis dalam masyarakat sehingga bisa mencapai puncak
kebahagiaanya.
1. Aspek – aspek perubahan pada fase remaja
a. Aspek fisik
Perubahan pada aspek fisik meliputi perubahan – perubahan hormonal,
yaitu :
1)
Fungsi
reproduksi
2)
Ciri
– ciri seksual sekunder
3)
Perubahan
fisik (tidak seimbang)
4)
Perubahan
suara
5)
Peningkatan
energi
b. Aspek Psikologis
1)
Meningginya
dorongan perasaan kaku atau ego sehingga cenderung menentang otoritas, senang
protes, membangkang, mengkritik, egois dan egsentris.
2)
Emosi
mudah meluap, perasaan diri merasa “super”.
3)
Konflik
emosional, suasana hati mudah berubah.
4)
Mencari
identitas atau mencari jati diri, senang tampil beda, suka mode, mulai merokok,
suka kebut – kebutan, membual, berpetualang.
5)
Meningkatnya
fungsi kognisi, masa ingin tahu yang besar, idealisme tinggi
6)
Ketertarikan
terhadap lawan jenis
7)
Kebutuhan
narsistik ( cinta pada diri sendiri)
c. Aspek – aspek perkembangan Remaja
Setiap individu
manusia terutama pada fase remaja mereka akan mengalami perubahan baik itu
perubahan perubahan fisik maupun perubahan psikis yanag meliputi aspek
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
1)
Perkembangan fisik
Perubahan yang nampak jelas pada
masa remaja adalah perubahan fisik. Fisik atau badan mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat sehingga mencapai ukuran fisik orang dewasa. Perkembangan alat
reproduksi yang ditandai dengan munculnya ciri – ciri perkembangan seks skunder
dan ciri – ciri seks skunder.
a)
Ciri
– ciri seks skunder
Pada pria ditandai dengan tumbuhnya
rambut – rambut pubik disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi perubahan suara
(menjadi besar), tumbuh kumis dan jakun.
Pada wanita ditandai dengan tumbuhnya rambut – ranbut
pubik/kapok halus pada daerah sikitar kemalun dan ketiak, menambah besarnya
payudara, bertambah besarnya pinggul.
b)
Ciri
– ciri seks primer
Pada remaja pria ditandai dengan
sangat cepatnya pertumbuhan statis pada tahun pertama dan kedua, kemudian pada
tahun berikutnya tumbuh lebih lambat hingga mencapai ukuran orang dewasa pada
usia 20 atau 21 tahun. Matangya organ seks sehingga memungkinkan bagi remaja
pria usia 14 atau 15 tahun untuk mengalami mimpi basah.
Pada remaja wanita ditandai dengan
tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indug telur). Ovarium menghasilkan ovum
dan mengeluarkan hormon – hormon yang diperlukan untuk kehamilan, haid, dan
perkembangan seks skunder. Pada usia 14 atau 15 tahun haid pertama ditandai
dengan pusing kepala, sakit pinggang, kejang, lelah, depresi dan mudah tersinggung.
2)
Perkembangan Psikis
a)
Aspek
intelektual
Perkembangan
intelektual atau kognitif pada remaja dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun.
Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang kingkrit. Mereka mulai
memahami hal – hal yang bersifat hipotesis serta abstrak dari sebuah realitas.
Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu – satunya
alternatif yang mumkin terjadi, misalnya aturan – aturan dari orang tua, status
remaja dalam kelompok sebayanya dan aturan – aturan yang diterapkan padanya tidak
lagi dipandang sebagai hal – hal yang ungkin berubah. Kemampuan berpikir yang
baru ini memungkinkan mereka untuk berpikir secara abstrak, hipotesis dan
kontekstual yang akan memberikan peluang pada individu untuk mengimajinasikan
kemungkinan lain untuk segala hal.
b)
Aspek
Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematanngan dalam hubungan
sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma – norma
kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan, saling dan
kerja sama. Aspek ini melipuputi kepracayaan kepada diri sendiri, berpandangan
objektiv, keberanian menghadapi orang lain, dan lain – lain.
Pada masa remaja, orang mulai memahami orang lain sebagai individu
yang meilki sifat dan kepribadian yang unik sehingga mendorong mereka untuk
mengadakan interaksi sosial dengan teman sebaya juga lingkungannya baik itu
berupa persahabatan maupun percintaan. Pada usia remaja, orang cenderung
menyerah dan mudah mengikuti opini, pendapat, kebiasaan, dan kegemaran orang
lain. Ada lingkungan remaja yang penuh dengan perilaku yang baik seperti taat
beribadah, berbudi pekerti luhur dan lain – lain. Ada juga lingkungan remaja
yang penuh dengan prilaku yang buruk seperti fee seks, narkotik dan lain
sebagainya. Remaja harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang
tepat dalam kata lain kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas
sosial, situasi dan relasi baik dilingkungan keluarga, sekolah maupn
masyarakat.
Diantara ciri – ciri penyesuaian sosial remaja adalah :
1.
Lingkungan
keluarga
a.
Menjalin
hubungan yang baik dengan orang Tua dan saudaranya
b.
Menerima
otoritas Orang tua (menaati peraturan orang tua)
c.
Menerima
tanggung jawab dan batsan (norma) keluarga
d.
Berusaha
membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok
2.
Lingkungan
sekolah
a.
Bersikap
respek dan mentaati aturan
b.
Berpartisipasi
dalam kegiatan – kegiatan sekolah
c.
Menjslin
persahabatan dengan teman sebaya
d.
Hormat
kepada guru, pemimpin sekolah atau stap lainnya
e.
Berprestasi
di sekolah
3.
Lingkungan
Masyarakat
a.
Respek
terhadap hak – hak orang lain
b.
Menjalin
dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
c.
Bersikap
simpati dan menghormati kesejahteraan orang lain
d.
Respek
terhadap hukum, tradisi dab kebijakan masyarakat.
c)
Aspek
emosi (afektif)
Perkembangan
aspek emosi berjalan konstan kecuali pada masa rmaja awal (13-14 tahun) dan
remaja tengah (15-16 tahun). Masa remaja awal ditandai dengan keceriaan dan
optimisme dalam hidupnya dan diselingi dengan kebingungan dalam menhadapi
perubahan – perubahan dalam dirinya. Pada masa remaja tengan kesenangan dan
kesedihan datang silih berganti, kegembiraan berganti dengan kedukaan, rasa
akrab berganti dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada
masa remaja akhir ( 18 – 21 Tahun).
Jika
pada masa remaja tengah ia terombang ambing dalam sikap mendua (ambivalensi),
pada masa remaja akhir ia telah memilki pendirian, sikap yang relatif mapan.
Mencari kematangan emosional bagi remaja merupakan tugas yang sangat sulit
karena hal itu sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio emosional lingkungannya
terutama lingkungan teman sebaya dan keluarga. Ligkungan emosional yang baik,
cenderung akan akan dapat mencapai kematangan emosional yang baik, seperti
adolesensi emosi ( cinta, kasih, simpati, ramah) mengendalikan emosi (tidak
mudah tersinggung, tidak agresif, optimis dan daat menghadapi situsai fustasi
secara wajar). Sebaliknya jika remaja tumbuh dalam lingkungan emosional yang
kurang baik maka hal itu akan menimbulkan sikap agresif (melawan, keras kepala,
bertengkar, berkelahi dan senang menggangu) melarikan diri dari kenyataan
(melamun, pendiam, suka menyendiri, meminum miras, dan narkoba)
Ciri
– ciri remaja 12 sampai 15 tahun secara emosi :
1)
Kemauannya
tidak dapat diterka
2)
Bertingkah
laku kasar untuk menutupi kekurangannya
3)
Cenderung
tidak toleran dan egois
4)
Mulai
mengamati orang tua dan gurunya secara objektiv
Ciri – ciri remaja usia 15 sampai 18
tahun
1)
Pemberontakan
remaja mulai mengeluarkan ekspresinya
2)
Sering
mengalami konflik dengan orang tua
3)
Sering
melamun memikirkan masa depan
d)
Aspek
bahasa
Perkembangan
bahasa pada fase remaja adalah perkembangan bahas komunikasi, baik itu
komunikasi secara bahasa lisan maupun komunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Bahasa yang berkembang pada masa remaja lebih terarah kepada bahasa – bahasa
yang banyak dipergunakan dalam pergaulan
dengan tema sebayanya sehingga pembendaharaan bahasanya sangat banyak. Pada
masa remaja akhir remaja akan memilih satu
bahasa asing tertentu, menggemari literatur yang mengandung filosofis,
etnis dan religius, penggunaan bahasa – bahasa ilmiah mulai tumbuh sehingga
bisa diajak berdialog seperti seorang ilmuan.
e)
Aspek
moral
Perkembangan
moral pada remaja menurut teory kahlberg menempati tingkat tingkat III
pascakonvensional stadium 5 merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian
antara remaja dengan lingkungan sosial. Ada hubugan timbal balik antara dirinya
dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja lebih mengenal
nilai - nilai kejujuran, moral, dan remaja harus sesuai dengan norma sosial.
Peran
orang tua sangat penting dalam pembentukan moral remaja, sehingga orang tua
harus konsisten dalam mendidik anaknya, bersikap terbuka dan dialogis, tidak
otoriter dan memaksakan kehendak
f)
Aspek
Agaman
Pemahaman remaja terhadap agama semakin matang, kemampuan berpikir
abstrak memungkinkan remaja untuk mentransformasikan keyakinan beragama serta
mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan
2. Perkembangan
fase Remaja pada aspek moral
Kriminalitas atau kejahatan
merupakan tindakan kriminal yang dilakukan seseorang, baik direncanakan maupun
tidk direncaakan. Kejahatan dibagi mejadi beberapa golongan, yaitu kejahatan
karena faktor sosial dan disebut dengan kejahatan kebiasaan dan penjahat kesempatan karena menderita kesulitan ekonomi
atau fisik.
Masyarakat dan teman sebaya
sangat berkonstribusi terhadap kepribadian remaja sehingga tidak sedikit remaja
yang berprilaku menyimpang karena pengaruh lngkungan dan teman sebayanya.Glueck
menemukan bahwa 98,4% dari anak nakal adalah karena pengaruh anak nakal
lainnya. Dan hanya 74% anak tidak nakal yang
berteman dengan yang nakal
3. Tugas
perkembangan remaja
a)
Mencapai
hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
b)
Mencapai
peran sosial baik pria maupun wanita
c)
Menerima
keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efetif
d)
Mengharapkan
dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
e)
Mempersiapkan
karir ekonomi
f)
Mempersiapkan
perkawinan dan keluarga
g)
Memperoleh
perangkat nilai serta sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku dan
mengembangkan ideologi
4. Problema pada masa remaja
Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara
fisik maupun psikis, yang mumkin dapat menimbulkan problema tertentu baginya,
terutama jika tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri
secara tepat, bahkan dapat menjurus kepada berbagai tindakan kenakalan remaja
dan kriminal.
Problema
yang mumkin muncul pada masa remaja diantaranya :
1)
Problema
yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik
Masa remaja ditandai dengan
perubahan fisik yang cepat. Keadaan fisik ini dipandang sebagai hal yang
penting, dan keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya.( ketidak sesuaian
antara body image dengan self picture), dapat menimbulkan rasa tidak puas dan
kurangnya pecaya diri. Begitu juga perkembangan fisik yang tidak proporsional.
Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan. Kalau
tidak terbimbing oleh norma – norma dapat menjurus pada penyimpangan prilaku
seksual.
2)
Problema
yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa
Masa remaja awa ditandai dengan
perkembangan kemampuan intlektual yang pesat. Akan tetapi, remaja tidak mendapatkan
kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan
disekolah, boleh jadi potensi intekektualnya tidak akan berkembang optimal.
Remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal bahasa asing. Akan tetapi,
karena keterbatasan kesempatan dan sarana dan prasarana, remaja sulit untuk
menguasai bahasa asing.
3)
Problema
yang berkaitan dengan perkembangan prilaku sosial, moralitas dan keagamaan
Masa remaja disebut juga masa
sosial hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk
bergaul dan diterima dilingkungan teman sebayanya (peer grouf). Penolakan dari
peer grouf dapat menimbulkan frustasi dan menjadkan dia sebagai isolated dan
merasa rendah diri. Sebaliknya jika remaja diterima oleh teman sebayanya bahkan
menjadi idola, tetntunya ia akan merasa bangga dan memilki kehormatan dalam
dirinya. Konflik ini bukan hanya ditimbulkan dari teman sebaya, tapi bisa juga
dari orang tua dan gurunya apalagi masa remaja awal yang masih ambivalen disatu
sisi ingin mandiri disatu sisi masih butuh kepada orang tuanya tertama dari
segi ekonomi.
Seiring dengan berkembangnya alat
reproduksi, hal ini mendorong untuk menjalin hubungan khusus dengan lawan
jenis, jika saja tidak terbimbing maka akan menimbulkan tindakan penyimpangan prilaku
sosial dan seksual. Masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk
mencoba – coba dan menguji kemapanan norma yang ada. Jika tdak terbimbing akan
menimbulkan konflik nilai dalam dirinya ataupun dengan lingkungannya.
4)
Problema
yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan emosional.
Masa remaja juga disebut dengan
masa menemukan identitas diri (self identiy). Usaha pencarian identitas ini sering dilakukan
dengan menunjukan prilaku coba coba, prilaku imitasi atau prilaku identifikasi.
Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya dia akan mengalami krisis
identitas atau identity confusion sehingga mumkin akan terbentuk sistem
kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Karena emosi
remaja belaum stabil maka akan menorong remaja menjadi terjadinya perkelahian
dan pertengkaran.
5. Perubahan sosial dan karakteristik pada masa remaja
Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja
menjadikan banyak ahli psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis.
Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya
kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondoso psikis yang belum mantap.
Selain itu, periode inipun dinilai sangat penting bahkan erik erikson (1998)
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat bergantung pada pnyelesaian
krisis pada masa ini.
Sebagai
periode yang sangat penting, maka masa remaja memiliki karakteristik yang khas
dibanding dengan periode perkembangan lainnya, yaitu sebagai berikut :
1)
Masa
remaja adalah periode penting
Periode ini dianggap sebagai masa
penting karena memilki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari yang
terjadi pada masa ini. Periode ini pun memilki dampak penting terhadap
perkembangan fisik dan psikologis individu, yaitu terjadinya perkembangan fisik
dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang yang menuntut remaja
untuk bisa menyesuaikan dirinya secara mental dan melihat pentingnya menetapkan
sikap, nilai – nilai dan minat yang baru.
2)
Masa
remaja adalah masa peralihan
Masa ini menuntut anak untuk
meninggalkan sifat kekanak – kanakannya dan harus mempelajari pola prilaku dan
sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola prilaku sebelumnya. Selama
periode ini remaja sering bingung dan tidak jelas tentang peran yang dituntut oleh lingkungan.
3)
Masa
remaja adalah peiode perubahan
Perubahan pada masa periode ini
berlangsung secara cepat. Perubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi
terjadinya perubahan sikap dan prilaku yang cepat. Ada lima karakteristik
perubahan yang khas dalam periode ini, yaitu : (a) peningkatan emosionalitas,
(b) perubahan yang cepat yang menyertai kematangan seksual, (c) perubahan
tubuh, minat, dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah
baru, (d) karena perubahan minat dan pola prilaku, terjadi pula perubahan
nilai, (e)kebanyakan remaja merasa ambivalen terhadap perubahan yang terjadi.
4)
Masa
remaja adalah usia bermasalah
Periode ini membawa masalah yang
sulit ditangani, baik bagi remaja laki – laki maupun remaja perempuan. Hal ini
disebabkan oleh dua alasan yaitu : pada saat anak – anak permasalahan
diselesaikan oleh orang tua atau gusu, sedangkan pada masa ini remaja di tuntut
untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua karena dituntut untuk mandiri
mereka sering menolak ketika dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga
menimbulkan kegagalan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
5)
Masa
remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas
terhadap kelompok teman sebaya memiliki peran penting. Mereka mencoba mencari
identitas diri dengan beroakaian, berbicara, dan berprilaku sebisa mungkin sama
dengan kelompoknya.
6)
Masa
remaja adalah usia yang ditakutan
Masa remaja sering ditakuti oleh
jenisnya sendiri dan lingkungan, gambaran negatif yang ada di masyarakat
mengenai remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi. Hal ini membuat remaja
merasa takut untuk menjalankan peranannnya dan enggan meminta bantuan orang tua
ataupun guru untuk memecahkan masalahnya.
7)
Masa
remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memilki kecendrungan untuk
memandang hidup secara kurang realistis. Mereka memandang dirinya dirnya dan
orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukan sebagai dia sendiri. Hal ini
terlihat pada aspirasinya
8)
Masa
remaja adalah ambang masa Dewasa
Pada saat remaja mendekati masa
ketika dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan streotipe remaja
dan menciptakan inpresi bahwa mereka mendekati dewasa
DAFTAR
PUATAKA
Saefulloh
U Psikologi perkembangan dan pendidikan Pustaka setia 2012
Nugraha
Ari Catatan mata kuliah psikologi perkembangan