Sabtu, 20 April 2013

PERKEMBANGAN MASA REMAJA


PERKEMBANGAN  MASA REMAJA
            Masa remaja adalah masa yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter manusia untuk menempuh perkembangan pada masa berikutnya, sehingga sebagian psikolog mengatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi yang dapat diarahkan pada masa dewasa yang sehat. Jika saja seseorang gagal mengembangkan tugas menemukan identitasnya pada masa remaja, maka ia akan kehilangan arah. Ia akan mengembangkan prilaku menyimpang (telinquent), melakukan kriminalitas atau bahkan menutup diri (mengisolasi diri) dari pergaulan kehidupan masyarakat karena tidak menduduki posisi yang harmonis dalam masyarakat. Diantara faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan pada masa remaja adalah hereditas, keturunan dan lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah lingkungan sosial teman sebaya atau teman dalam pergaulan. Faktor utama yang menentukan daya tarik hubungan interpersonal diantara remaja adalah adanya kesamaan dalam minat, nilai – nilai pendapat serta sifat – sifat kepribadian.
            Masa remaja ini merupakan fase perkembangan individu yang paling penting. Menurut Harold Alberty (1957) Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang membentang sejak berakhirnya masa kanak – kanak sampai awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja meruapakan masa yang sangat kritis yang mumkin dapat merupakan the best of time and the worst of time.
            Kebanyakan para ahli sepakat bahwa masa remaja adalah berlangsug dari usia 11 sampai 18 tahun atau pada rentang usia 13 sampai 20 Tahun. Akan tetapi WHO menetapkan bahwa masa remaja adalah usia 11 sampai dengan 24 tahun. Pada masa inilah terdapat beberapa indikator perbedaan yang signifikan baik secara kulaitatif maupun kuantitatif.
            Masa remaja dapat dikalisifikasikan kepada dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
            Diantara penafsiran para ahli terhadap masa remaja adalah :
1.      Sigmund freud mengatakan bahwa masa remaja adalah masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk dan definitif.
2.      Charlote buhler mangatakan bahwa masa remaja adalah masa kebutuhan isi mengisi
3.      Spranger mengatakan bahwa masa remaja adalah masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
4.      Hofman mengatakan bahwa masa remaja adalah masa pembentukan sikap – sikap terhadap segala sesuatu yang dihadapi individu.
5.      G. Stanley hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa storm and drang ( badai dan topan )
6.      Menurut WHO masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan individu dari saat pertama kali menunjukan tanda – tanda seksual sekundernya (fisik) sampai ia mencapai masa kematangan seksual serta mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak – kanak menjadi dewasa. Disini terjadi peralihan dari situasi ketergantungan sosial dan ekonomi menjadi pribadi yang mandiri.
Perubahan fisik yang terjadi pada usia remaja ini merupakan gajala prpmer dalam pertumbuhan remaja. Pada masa remaja ini terjadi pertumbuhan yang sangat signufikan, badan menjadi lebih tinggi dan alat reproduksi mulai berfungsi. Pada wanita ditandai dengan haid dan pada laki – laki ditandai dengan mimpi basah. Masa remaja merupakan  masa pencarian identitas. Remaja berusaha mencari siapa dirinya, bagaimana peran dirinya ditengah – tengah masyarakat sehingga kebanyakan remaja merasa tidak puas dengan sesuatu yang ada pada dirinya sendiri shingga berusaha menarik perhatian dari lingkungannya.
Diantara remaja ada yang sukses menemukan identitas dirinya ada juga remaja yang gagal menemukan identitas dirinya, dalam kata lain ia tidak mampu menyaring pengaruh – pengaruh buruk dari masyarakat sekitarnya, disinilah peran orang tua sebagai pendidik utama dituntut untuk bisa membimbing dan mengarahkan remaja kepada posisi yang harmonis dalam masyarakat sehingga bisa mencapai puncak kebahagiaanya.
1. Aspek – aspek perubahan pada fase remaja
a. Aspek fisik
            Perubahan pada aspek fisik meliputi perubahan – perubahan hormonal, yaitu :
1)      Fungsi reproduksi
2)      Ciri – ciri seksual sekunder
3)      Perubahan fisik (tidak seimbang)
4)      Perubahan suara
5)      Peningkatan energi
b. Aspek Psikologis
1)      Meningginya dorongan perasaan kaku atau ego sehingga cenderung menentang otoritas, senang protes, membangkang, mengkritik, egois dan egsentris.
2)      Emosi mudah meluap, perasaan diri merasa “super”.
3)      Konflik emosional, suasana hati mudah berubah.
4)      Mencari identitas atau mencari jati diri, senang tampil beda, suka mode, mulai merokok, suka kebut – kebutan, membual, berpetualang.
5)      Meningkatnya fungsi kognisi, masa ingin tahu yang besar, idealisme tinggi
6)      Ketertarikan terhadap lawan jenis
7)      Kebutuhan narsistik ( cinta pada diri sendiri)
c. Aspek – aspek perkembangan Remaja
           Setiap individu manusia terutama pada fase remaja mereka akan mengalami perubahan baik itu perubahan perubahan fisik maupun perubahan psikis yanag meliputi aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
1)      Perkembangan fisik
Perubahan yang nampak jelas pada masa remaja adalah perubahan fisik. Fisik atau badan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga mencapai ukuran fisik orang dewasa. Perkembangan alat reproduksi yang ditandai dengan munculnya ciri – ciri perkembangan seks skunder dan ciri – ciri seks skunder.
a)      Ciri – ciri seks skunder
Pada pria ditandai dengan tumbuhnya rambut – rambut pubik disekitar kemaluan dan ketiak, terjadi perubahan suara (menjadi besar), tumbuh kumis dan jakun.
Pada wanita  ditandai dengan tumbuhnya rambut – ranbut pubik/kapok halus pada daerah sikitar kemalun dan ketiak, menambah besarnya payudara, bertambah besarnya pinggul.
b)      Ciri – ciri seks primer
Pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan statis pada tahun pertama dan kedua, kemudian pada tahun berikutnya tumbuh lebih lambat hingga mencapai ukuran orang dewasa pada usia 20 atau 21 tahun. Matangya organ seks sehingga memungkinkan bagi remaja pria usia 14 atau 15 tahun untuk mengalami mimpi basah.
Pada remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indug telur). Ovarium menghasilkan ovum dan mengeluarkan hormon – hormon yang diperlukan untuk kehamilan, haid, dan perkembangan seks skunder. Pada usia 14 atau 15 tahun haid pertama ditandai dengan pusing kepala, sakit pinggang, kejang, lelah, depresi dan mudah tersinggung.
2)      Perkembangan Psikis
a)      Aspek intelektual
Perkembangan intelektual atau kognitif pada remaja dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun. Remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang kingkrit. Mereka mulai memahami hal – hal yang bersifat hipotesis serta abstrak dari sebuah realitas. Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu – satunya alternatif yang mumkin terjadi, misalnya aturan – aturan dari orang tua, status remaja dalam kelompok sebayanya dan aturan – aturan yang diterapkan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal – hal yang ungkin berubah. Kemampuan berpikir yang baru ini memungkinkan mereka untuk berpikir secara abstrak, hipotesis dan kontekstual yang akan memberikan peluang pada individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal.
b)      Aspek Sosial
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematanngan dalam hubungan sosial atau proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma – norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan, saling dan kerja sama. Aspek ini melipuputi kepracayaan kepada diri sendiri, berpandangan objektiv, keberanian menghadapi orang lain, dan lain – lain.
Pada masa remaja, orang mulai memahami orang lain sebagai individu yang meilki sifat dan kepribadian yang unik sehingga mendorong mereka untuk mengadakan interaksi sosial dengan teman sebaya juga lingkungannya baik itu berupa persahabatan maupun percintaan. Pada usia remaja, orang cenderung menyerah dan mudah mengikuti opini, pendapat, kebiasaan, dan kegemaran orang lain. Ada lingkungan remaja yang penuh dengan perilaku yang baik seperti taat beribadah, berbudi pekerti luhur dan lain – lain. Ada juga lingkungan remaja yang penuh dengan prilaku yang buruk seperti fee seks, narkotik dan lain sebagainya. Remaja harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang tepat dalam kata lain kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik dilingkungan keluarga, sekolah maupn masyarakat.
Diantara ciri – ciri penyesuaian sosial remaja adalah :
1.      Lingkungan keluarga
a.       Menjalin hubungan yang baik dengan orang Tua dan saudaranya
b.      Menerima otoritas Orang tua (menaati peraturan orang tua)
c.       Menerima tanggung jawab dan batsan (norma) keluarga
d.      Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok
2.      Lingkungan sekolah
a.       Bersikap respek dan mentaati aturan
b.      Berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan sekolah
c.       Menjslin persahabatan dengan teman sebaya
d.      Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau stap lainnya
e.       Berprestasi di sekolah
3.      Lingkungan Masyarakat
a.       Respek terhadap hak – hak orang lain
b.      Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
c.       Bersikap simpati dan menghormati kesejahteraan orang lain
d.      Respek terhadap hukum, tradisi dab kebijakan masyarakat.
c)      Aspek emosi (afektif)
Perkembangan aspek emosi berjalan konstan kecuali pada masa rmaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Masa remaja awal ditandai dengan keceriaan dan optimisme dalam hidupnya dan diselingi dengan kebingungan dalam menhadapi perubahan – perubahan dalam dirinya. Pada masa remaja tengan kesenangan dan kesedihan datang silih berganti, kegembiraan berganti dengan kedukaan, rasa akrab berganti dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir ( 18 – 21 Tahun).
Jika pada masa remaja tengah ia terombang ambing dalam sikap mendua (ambivalensi), pada masa remaja akhir ia telah memilki pendirian, sikap yang relatif mapan. Mencari kematangan emosional bagi remaja merupakan tugas yang sangat sulit karena hal itu sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio emosional lingkungannya terutama lingkungan teman sebaya dan keluarga. Ligkungan emosional yang baik, cenderung akan akan dapat mencapai kematangan emosional yang baik, seperti adolesensi emosi ( cinta, kasih, simpati, ramah) mengendalikan emosi (tidak mudah tersinggung, tidak agresif, optimis dan daat menghadapi situsai fustasi secara wajar). Sebaliknya jika remaja tumbuh dalam lingkungan emosional yang kurang baik maka hal itu akan menimbulkan sikap agresif (melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi dan senang menggangu) melarikan diri dari kenyataan (melamun, pendiam, suka menyendiri, meminum miras, dan narkoba)
Ciri – ciri remaja 12 sampai 15 tahun secara emosi :
1)      Kemauannya tidak dapat diterka
2)      Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangannya
3)      Cenderung tidak toleran dan egois
4)      Mulai mengamati orang tua dan gurunya secara objektiv
Ciri – ciri remaja usia 15 sampai 18 tahun
1)      Pemberontakan remaja mulai mengeluarkan ekspresinya
2)      Sering mengalami konflik dengan orang tua
3)      Sering melamun memikirkan masa depan
                       
d)     Aspek bahasa
Perkembangan bahasa pada fase remaja adalah perkembangan bahas komunikasi, baik itu komunikasi secara bahasa lisan maupun komunikasi menggunakan bahasa isyarat. Bahasa yang berkembang pada masa remaja lebih terarah kepada bahasa – bahasa yang banyak dipergunakan dalam  pergaulan dengan tema sebayanya sehingga pembendaharaan bahasanya sangat banyak. Pada masa remaja akhir remaja akan memilih satu  bahasa asing tertentu, menggemari literatur yang mengandung filosofis, etnis dan religius, penggunaan bahasa – bahasa ilmiah mulai tumbuh sehingga bisa diajak berdialog seperti seorang ilmuan.
e)      Aspek moral
Perkembangan moral pada remaja menurut teory kahlberg menempati tingkat tingkat III pascakonvensional stadium 5 merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan lingkungan sosial. Ada hubugan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja lebih mengenal nilai - nilai kejujuran, moral, dan remaja harus sesuai dengan norma sosial.
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan moral remaja, sehingga orang tua harus konsisten dalam mendidik anaknya, bersikap terbuka dan dialogis, tidak otoriter dan memaksakan kehendak
f)       Aspek Agaman
Pemahaman remaja terhadap agama semakin matang, kemampuan berpikir abstrak memungkinkan remaja untuk mentransformasikan keyakinan beragama serta mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan
2. Perkembangan fase Remaja pada aspek moral
                     Kriminalitas atau kejahatan merupakan tindakan kriminal yang dilakukan seseorang, baik direncanakan maupun tidk direncaakan. Kejahatan dibagi mejadi beberapa golongan, yaitu kejahatan karena faktor sosial dan disebut dengan kejahatan kebiasaan dan penjahat  kesempatan karena menderita kesulitan ekonomi atau fisik.
                     Masyarakat dan teman sebaya sangat berkonstribusi terhadap kepribadian remaja sehingga tidak sedikit remaja yang berprilaku menyimpang karena pengaruh lngkungan dan teman sebayanya.Glueck menemukan bahwa 98,4% dari anak nakal adalah karena pengaruh anak nakal lainnya. Dan hanya 74% anak tidak nakal yang  berteman dengan yang nakal
3. Tugas perkembangan remaja
a)      Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
b)      Mencapai peran sosial baik pria maupun wanita
c)      Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efetif
d)     Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
e)      Mempersiapkan karir ekonomi
f)       Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
g)      Memperoleh perangkat nilai serta sistem etis sebagai pegangan untuk berprilaku dan mengembangkan ideologi
4. Problema pada masa remaja
                    Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mumkin dapat menimbulkan problema tertentu baginya, terutama jika tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus kepada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal.
                    Problema yang mumkin muncul pada masa remaja diantaranya :
1)      Problema yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik
              Masa remaja ditandai dengan perubahan fisik yang cepat. Keadaan fisik ini dipandang sebagai hal yang penting, dan keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya.( ketidak sesuaian antara body image dengan self picture), dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurangnya pecaya diri. Begitu juga perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan. Kalau tidak terbimbing oleh norma – norma dapat menjurus pada penyimpangan prilaku seksual.
2)      Problema yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa
              Masa remaja awa ditandai dengan perkembangan kemampuan intlektual yang pesat. Akan tetapi, remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan disekolah, boleh jadi potensi intekektualnya tidak akan berkembang optimal. Remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal bahasa asing. Akan tetapi, karena keterbatasan kesempatan dan sarana dan prasarana, remaja sulit untuk menguasai bahasa asing.
3)      Problema yang berkaitan dengan perkembangan prilaku sosial, moralitas dan keagamaan
              Masa remaja disebut juga masa sosial hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima dilingkungan teman sebayanya (peer grouf). Penolakan dari peer grouf dapat menimbulkan frustasi dan menjadkan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Sebaliknya jika remaja diterima oleh teman sebayanya bahkan menjadi idola, tetntunya ia akan merasa bangga dan memilki kehormatan dalam dirinya. Konflik ini bukan hanya ditimbulkan dari teman sebaya, tapi bisa juga dari orang tua dan gurunya apalagi masa remaja awal yang masih ambivalen disatu sisi ingin mandiri disatu sisi masih butuh kepada orang tuanya tertama dari segi ekonomi.
              Seiring dengan berkembangnya alat reproduksi, hal ini mendorong untuk menjalin hubungan khusus dengan lawan jenis, jika saja tidak terbimbing maka akan menimbulkan tindakan penyimpangan prilaku sosial dan seksual. Masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba – coba dan menguji kemapanan norma yang ada. Jika tdak terbimbing akan menimbulkan konflik nilai dalam dirinya ataupun dengan lingkungannya.
4)      Problema yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian dan emosional.
              Masa remaja juga disebut dengan masa menemukan identitas diri (self identiy). Usaha  pencarian identitas ini sering dilakukan dengan menunjukan prilaku coba coba, prilaku imitasi atau prilaku identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion sehingga mumkin akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Karena emosi remaja belaum stabil maka akan menorong remaja menjadi terjadinya perkelahian dan pertengkaran.
5. Perubahan sosial dan karakteristik pada masa remaja
                    Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja menjadikan banyak ahli psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondoso psikis yang belum mantap. Selain itu, periode inipun dinilai sangat penting bahkan erik erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat bergantung pada pnyelesaian krisis pada masa ini.
                    Sebagai periode yang sangat penting, maka masa remaja memiliki karakteristik yang khas dibanding dengan periode perkembangan lainnya, yaitu sebagai berikut :
1)      Masa remaja adalah periode penting
              Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memilki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari yang terjadi pada masa ini. Periode ini pun memilki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, yaitu terjadinya perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang yang menuntut remaja untuk bisa menyesuaikan dirinya secara mental dan melihat pentingnya menetapkan sikap, nilai – nilai dan minat yang baru.
2)      Masa remaja adalah masa peralihan
              Masa ini menuntut anak untuk meninggalkan sifat kekanak – kanakannya dan harus mempelajari pola prilaku dan sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola prilaku sebelumnya. Selama periode ini remaja sering bingung dan tidak jelas tentang  peran yang dituntut oleh lingkungan.
3)      Masa remaja adalah peiode perubahan
              Perubahan pada masa periode ini berlangsung secara cepat. Perubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan prilaku yang cepat. Ada lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini, yaitu : (a) peningkatan emosionalitas, (b) perubahan yang cepat yang menyertai kematangan seksual, (c) perubahan tubuh, minat, dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru, (d) karena perubahan minat dan pola prilaku, terjadi pula perubahan nilai, (e)kebanyakan remaja merasa ambivalen terhadap perubahan yang terjadi.
4)      Masa remaja adalah usia bermasalah
              Periode ini membawa masalah yang sulit ditangani, baik bagi remaja laki – laki maupun remaja perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua alasan yaitu : pada saat anak – anak permasalahan diselesaikan oleh orang tua atau gusu, sedangkan pada masa ini remaja di tuntut untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua karena dituntut untuk mandiri mereka sering menolak ketika dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
5)      Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
              Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok teman sebaya memiliki peran penting. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan beroakaian, berbicara, dan berprilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya.
6)      Masa remaja adalah usia yang ditakutan
              Masa remaja sering ditakuti oleh jenisnya sendiri dan lingkungan, gambaran negatif yang ada di masyarakat mengenai remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi. Hal ini membuat remaja merasa takut untuk menjalankan peranannnya dan enggan meminta bantuan orang tua ataupun guru untuk memecahkan masalahnya.
7)      Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
              Remaja memilki kecendrungan untuk memandang hidup secara kurang realistis. Mereka memandang dirinya dirnya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan bukan sebagai dia sendiri. Hal ini terlihat pada aspirasinya
8)      Masa remaja adalah ambang masa Dewasa
              Pada saat remaja mendekati masa ketika dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan streotipe remaja dan menciptakan inpresi bahwa mereka mendekati dewasa




DAFTAR PUATAKA
Saefulloh U Psikologi perkembangan dan pendidikan Pustaka setia 2012
Nugraha Ari Catatan mata kuliah psikologi perkembangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar