BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mendengar kata belajar mungkin sudah
tidak terasa asing lagi di telinga semua orang yang hampir membuat kebanyakan
orang menjadi “ALERGI” untuk mendengarnya. Karena yang terbayang dibenak semua
orang adalah setumpuk buku-buku yang ada di hadapan mereka untuk dibaca dan
dipelajari semuanya, yang akan menjadi membosankan. Kenapa orang-orang tersebut
merasa bosan dengan orang-orang tersebut yang berasumsi bahwa mereka sudah lama
lulus sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang seperti itu berfikir demikian
karena mereka tidak melihat ataupun belum menikmati manfaat dahsyat dari kegiatan
“belajar”.
Dalam dunia usaha kata belajar itu
sangat menjadi keharusan. Tanpa belajar, pelaku usaha akan terasa bahwa
usahanya akan jauh tertinggal dan tersingkirkan dari persaingan, karena dengan
belajar menumbuhkan inovasi, inovasi melahirkan perubahan positif yang
diperlukan dalam usaha. Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat,
bahkan lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan
dengan pesat.
1.2
Perumusan Masalah
1.
Apa Arti Belajar ?
2.
Apa Ciri-Ciri Belajar ?
3.
Apa Ciri-Ciri Perubahan Belajar ?
4.
Apa Manfaat Belajar ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
1.
Memahami Arti Belajar
2.
Mengetahui Ciri-Ciri Belajar
3.
Mengetahui Ciri-Ciri Perubahan belajar
4.
Mengetahui Manfaat Belajar
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Belajar
2.1.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
2.1.2 Menurut
Para Ahli
- Howard
L. Kingskey
Belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan
- Winkel
Belajar adalah aktivitas mental atau
psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
nilai dan sikap.
- R.
Gagne
Belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku .
2.2.
Ciri-Ciri Belajar
•
Adanya
kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (Psikomotorik), Maupun Nilai dan Sikap (Afektif)
•
Perubahan
itu tidak langsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
•
Perubahan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan.
•
Perubahan
tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan Fisik/Kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.
2.3. Ciri-Ciri Perubahan Tingkah Laku Dalam
Belajar
1. Perubahan
terjadi secara sadar
Hal ini berarti bahwa seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya. Atau paling tidak,
ia merasakan bahwa telah ada suatu perubahan dalam dirinya. Semisal, ia
menyadari atau merasakan bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya
bertambah, kebiasaannya berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, perubahan
tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak
termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Karena seseorang tersebut tidak
sadar akan perubahan dalam dirinya itu.
2. Perubahan bersifat positif dan aktif
Dalam proses belajar,
perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Maka kemudian, semakin banyak usaha
belajar dilakukan tentunya akan semakin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan dalam belajar juga bersifat aktif, maksudnya perubahan itu tidak
terjadi dengan sendirinya. Melainkan ada usaha sadar dari individu untuk
melakukan proses belajar yang kemudian menghasilkan perubahan dalam dirinya.
3. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
Yang menjadi hasil dari belajar
adalah suatu perubahan yang berkesinambungan, yang terus menerus dan tidak
statis. Sebuah perubahan yang terjadi maka akan mengundang adanya perubahan
berikutnya dan tentunya akan berguna bagi kehidupan maupun proses belajar
selanjutnya. Satu contoh misalnya, seorang anak yang belajar berhitung, maka ia
akan mengalami perubahan dari tidak bisa berhitung menjadi bisa berhitung.
Perubahan ini berlangsung terus menerus hingga kecakapan berhitungnya menjadi sempurna.
Ia dapat berhitung dengan angka, jari, dan bahkan dapat menjawab soal-soal
matematika berupa soal cerita. Di samping itu, dengan kecakapan berhitung yang
dimilikinya ia kemudian bisa memperoleh kecakapan lainnya, semisal dapat
menghitung dengan teknik sempoa, jaritmatik dan bahkan dapat mengelola suatu
bisnis yang membutuhkan analisa serta kejelian proses menghitung.
4. Perubahan tidak bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena
belajar tidak bersifat sementara, melainkan bersifat menetap atau permanen. Hal
ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap. Misalkan, seseorang yang benar-benar telah belajar memetik
gitar, maka kecakapannya dalam memainkan gitar tidak akan hilang begitu saja,
tetapi akan dimiliki terus, malah akan semakin berkembang jika ia senantiasa
meningkatkan proses belajarnya, terus berlatih. Dengan demikian, perubahan yang
hanya bersifat sementara atau temporer seperti keluar air mata, berkeringat,
bersin, menangis dan sebagainya bukan merupakan perubahan dalam arti belajar.
5. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
laku
Perubahan yang terjadi setelah
belajar adalah sebuah perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. Hal
ini berarti bahwa setelah melewati proses belajar, maka seseorang akan
mendapatkan perubahan keseluruhan tingkah laku. Apabila seseorang belajar
sesuatu, maka hasilnya ia akan mendapatkan perubahan tingkah laku secara
menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
Sebagai contoh misalnya, jika
seseorang belajar mengemudikan mobil, maka perubahan yang paling tampak adalah
dalam keterampilan mengemudi mobil itu. Namun, ia telah mengalami perubahan
lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja mobil, pengetahuan tentang
jenis-jenis mobil, pengetahuan tentang alat-alat mobil, kebiasaan membersihkan
mobil, keinginan untuk memiliki mobil yang lebih bagus dan sebagainya. Jadi,
aspek yang satu berhubungan dengan aspek yang lain.
6. Perubahan memiliki tujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku yang
dihasilkan oleh belajar terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Hal
ini berarti bahwa proses belajar mengarah kepada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari. Misalnya, seseorang yang belajar menjahit, sebelumnya
sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai atau targetnya dengan belajar
menjahit. Sehingga dengan demikian, proses belajar senantiasa mengarah pada
tingkah laku yang telah ditetapkannya.
Setelah
menilik definisi para ahli psikologi dan pendidikan tentang belajar, berikut
juga tujuan dan harapan yang dihasilkan oleh proses belajar serta perubahan
yang bagaimana saja yang merupakan makna dan hasil dari belajar, maka
senyatanya dapat dimengerti bahwa:
‘belajar adalah keseluruhan proses
yang melibatkan aktivitas fisik-psikis untuk mendapatkan perubahan positif
dalam semua aspek tingkah laku melalui sentuhan dengan lingkungan dan
pengalaman.’
2.4 Manfaat Belajar
Dalam dunia usaha kata belajar itu
sangat menjadi keharusan. Tanpa belajar, pelaku usaha akan terasa bahwa
usahanya akan jauh tertinggal dan tersingkirkan dari persaingan, karena dengan
belajar menumbuhkan inovasi, inovasi melahirkan perubahan positif yang
diperlukan dalam usaha. Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat,
bahkan lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan
dengan pesat. Dengan belajar inilah melahirkan manfaat-manfaat yang bisa
diambil, diantaranya adalah :
• Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan
pada diri orang tersebut.
• Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi
pada diri orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang sukses.
• Dengan belajar akan menambah banyak ilmu
pengetahuan.
• Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi
lingkungan kita.
• Dapat menambah keterampilan pada diri kita.
Dengan belajar inilah akan
menghasilkan sesuatu yang lebih baik pula. Prinsip dari belajar itu sendiri
adalah komitmen. Komitmen secara fisik, mental dan emosional. Komitmen fisik
itu adalah menyediakan waktu khusus untuk belajar, terlibat scara fisk dalam
mencari bahan-bahan yang harus dipelajari, ataupun mencatat hal-hal penting
yang didapat dalam belajar. Komitmen secara mental memprose informasi yang
didapatkan(bukan skedar mendengar informasi selintas dengan dari kuping kiri ke
kuping kanan saja). Komitmen secara emosional adalah dengan menerapkan rasa
“senang” dan “suka” dalam belajar pelajaran maupun sesulit apapun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Adapun manfaat belajar adalah :
-
Dengan
belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.
-
Dengan
belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dan dapat
menjadikan seseorang sukses.
-
Dengan
belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
-
Dapat
menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
-
Dapat
menambah keterampilan pada diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Sumiati, Metode Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar