Sabtu, 11 Mei 2013

KONSEP DASAR BELAJAR


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang Masalah
Mendengar kata belajar mungkin sudah tidak terasa asing lagi di telinga semua orang yang hampir membuat kebanyakan orang menjadi “ALERGI” untuk mendengarnya. Karena yang terbayang dibenak semua orang adalah setumpuk buku-buku yang ada di hadapan mereka untuk dibaca dan dipelajari semuanya, yang akan menjadi membosankan. Kenapa orang-orang tersebut merasa bosan dengan orang-orang tersebut yang berasumsi bahwa mereka sudah lama lulus sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang seperti itu berfikir demikian karena mereka tidak melihat ataupun belum menikmati manfaat dahsyat dari kegiatan “belajar”.
Dalam dunia usaha kata belajar itu sangat menjadi keharusan. Tanpa belajar, pelaku usaha akan terasa bahwa usahanya akan jauh tertinggal dan tersingkirkan dari persaingan, karena dengan belajar menumbuhkan inovasi, inovasi melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam usaha. Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan dengan pesat.

1.2     Perumusan Masalah
          1. Apa Arti Belajar ?
          2. Apa Ciri-Ciri Belajar ?
          3. Apa Ciri-Ciri Perubahan Belajar ?
          4. Apa Manfaat Belajar ?

1.3     Tujuan Penulisan Makalah
          1. Memahami Arti Belajar
          2. Mengetahui Ciri-Ciri Belajar
          3. Mengetahui Ciri-Ciri Perubahan belajar
          4. Mengetahui Manfaat Belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Belajar
2.1.1  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
          Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
2.1.2  Menurut Para Ahli
-    Howard  L. Kingskey
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan
-    Winkel
Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
-    R. Gagne
     Belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku .

2.2.       Ciri-Ciri Belajar
           Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (Psikomotorik), Maupun Nilai dan Sikap (Afektif)
           Perubahan itu tidak langsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
           Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
           Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan Fisik/Kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

2.3.    Ciri-Ciri Perubahan Tingkah Laku Dalam Belajar
          1.       Perubahan terjadi secara sadar
Hal ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya. Atau paling tidak, ia merasakan bahwa telah ada suatu perubahan dalam dirinya. Semisal, ia menyadari atau merasakan bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar. Karena seseorang tersebut tidak sadar akan perubahan dalam dirinya itu.
2.      Perubahan bersifat positif dan aktif
Dalam proses belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Maka kemudian, semakin banyak usaha belajar dilakukan tentunya akan semakin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan dalam belajar juga bersifat aktif, maksudnya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya. Melainkan ada usaha sadar dari individu untuk melakukan proses belajar yang kemudian menghasilkan perubahan dalam dirinya.

3.      Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
Yang menjadi hasil dari belajar adalah suatu perubahan yang berkesinambungan, yang terus menerus dan tidak statis. Sebuah perubahan yang terjadi maka akan mengundang adanya perubahan berikutnya dan tentunya akan berguna bagi kehidupan maupun proses belajar selanjutnya. Satu contoh misalnya, seorang anak yang belajar berhitung, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa berhitung menjadi bisa berhitung. Perubahan ini berlangsung terus menerus hingga kecakapan berhitungnya menjadi sempurna. Ia dapat berhitung dengan angka, jari, dan bahkan dapat menjawab soal-soal matematika berupa soal cerita. Di samping itu, dengan kecakapan berhitung yang dimilikinya ia kemudian bisa memperoleh kecakapan lainnya, semisal dapat menghitung dengan teknik sempoa, jaritmatik dan bahkan dapat mengelola suatu bisnis yang membutuhkan analisa serta kejelian proses menghitung.

4.      Perubahan tidak bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena belajar tidak bersifat sementara, melainkan bersifat menetap atau permanen. Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalkan, seseorang yang benar-benar telah belajar memetik gitar, maka kecakapannya dalam memainkan gitar tidak akan hilang begitu saja, tetapi akan dimiliki terus, malah akan semakin berkembang jika ia senantiasa meningkatkan proses belajarnya, terus berlatih. Dengan demikian, perubahan yang hanya bersifat sementara atau temporer seperti keluar air mata, berkeringat, bersin, menangis dan sebagainya bukan merupakan perubahan dalam arti belajar.

5.      Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang terjadi setelah belajar adalah sebuah perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. Hal ini berarti bahwa setelah melewati proses belajar, maka seseorang akan mendapatkan perubahan keseluruhan tingkah laku. Apabila seseorang belajar sesuatu, maka hasilnya ia akan mendapatkan perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
Sebagai contoh misalnya, jika seseorang belajar mengemudikan mobil, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam keterampilan mengemudi mobil itu. Namun, ia telah mengalami perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja mobil, pengetahuan tentang jenis-jenis mobil, pengetahuan tentang alat-alat mobil, kebiasaan membersihkan mobil, keinginan untuk memiliki mobil yang lebih bagus dan sebagainya. Jadi, aspek yang satu berhubungan dengan aspek yang lain.

6.      Perubahan memiliki tujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh belajar terjadi karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Hal ini berarti bahwa proses belajar mengarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang yang belajar menjahit, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai atau targetnya dengan belajar menjahit. Sehingga dengan demikian, proses belajar senantiasa mengarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
Setelah menilik definisi para ahli psikologi dan pendidikan tentang belajar, berikut juga tujuan dan harapan yang dihasilkan oleh proses belajar serta perubahan yang bagaimana saja yang merupakan makna dan hasil dari belajar, maka senyatanya dapat dimengerti bahwa:
‘belajar adalah keseluruhan proses yang melibatkan aktivitas fisik-psikis untuk mendapatkan perubahan positif dalam semua aspek tingkah laku melalui sentuhan dengan lingkungan dan pengalaman.’

2.4     Manfaat Belajar
Dalam dunia usaha kata belajar itu sangat menjadi keharusan. Tanpa belajar, pelaku usaha akan terasa bahwa usahanya akan jauh tertinggal dan tersingkirkan dari persaingan, karena dengan belajar menumbuhkan inovasi, inovasi melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam usaha. Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan dengan pesat. Dengan belajar inilah melahirkan manfaat-manfaat yang bisa diambil, diantaranya adalah :
     Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.
     Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang sukses.
     Dengan belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
     Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
     Dapat menambah keterampilan pada diri kita.
Dengan belajar inilah akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik pula. Prinsip dari belajar itu sendiri adalah komitmen. Komitmen secara fisik, mental dan emosional. Komitmen fisik itu adalah menyediakan waktu khusus untuk belajar, terlibat scara fisk dalam mencari bahan-bahan yang harus dipelajari, ataupun mencatat hal-hal penting yang didapat dalam belajar. Komitmen secara mental memprose informasi yang didapatkan(bukan skedar mendengar informasi selintas dengan dari kuping kiri ke kuping kanan saja). Komitmen secara emosional adalah dengan menerapkan rasa “senang” dan “suka” dalam belajar pelajaran maupun sesulit apapun.











BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Adapun manfaat belajar adalah :
-            Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.
-            Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang sukses.
-            Dengan belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
-            Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
-            Dapat menambah keterampilan pada diri kita.



DAFTAR PUSTAKA

Dra. Sumiati, Metode Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar