PEMBAHASAN
3.1 Sejarah tersusunnya ilmu Nahwu
Ada beberapa hal yang melatar
belakangi mengapa ilmu nahwu itu disusun. Yang pertama ialah penyababnya karena
kekeliruan orang – orang Arab pada bahasa mereka yang disebabkan bercampurnya
mereka dengan bahasa orang – orang azam yang masuk islam sehingga mempengaruhi
akan susunan bahasa mereka.
Dari sekian banyaknya penyebab
tersusunnya ilmu nahwu diantaranya adalah :
a)
Pada masa Rosululloh diriwayatkan
bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya, maka Rosululloh bersabda :
“Biumbinglah saudara kalian sesunnguhnya dia tersesat”.
b)
Abu Bakar As Shidiq berkata :” Aku
lebih menyukai jika aku terjatuh dari pada aku membaca dan aku keliru”.
c)
Pada masa Khalifah Umar bin
Khottob, bahasa yang keliru dikalangan orang – 0rang Arab semakin menjamur hal
ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam sehingga banyak orang –
orang azam yang masuk Islam. Diantara kesalahan – kesalahan yang terjadi.
d)
Seorang laki – laki dari gurun
(badui) masuk islam dan minta diajarkan sesuatu dari Al Qur’an. Kemuadian
seorang kaum muslimin membacakan awal surat At Taubah :”
×bºsŒr&ur šÆÏiB
«!$# ÿ¾Ï&Î!qß™u‘ur
’n<Î) Ĩ$¨Z9$#
tPöqtƒ Ædkptø:$#
ÎŽy9ò2F{$# ¨br&
©!$# Öäü“Ìt/
z`ÏiB tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$#
¼ã&è!qß™u‘ur 4
bÎ*sù öNçFö6è?
uqßgsù ׎öyz
öNà6©9 (
bÎ)ur öNçGøŠ©9uqs?
(#þqßJn=÷æ$$sù öNä3¯Rr&
çŽöxî “Ì“Éf÷èãB
«!$# 3
ÎŽÅe³o0ur tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx. >U#x‹yèÎ/
AOŠÏ9r& ÇÌÈ
Artinya : Dan (inilah) suatu
permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji
akbar[628] bahwa Sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang
musyrikin. kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, Maka bertaubat itu lebih
baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu
tidak dapat melemahkan Allah. dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
Akan
tetapi orang tersebut membacanya sebagai beirikut :
اِنَّ
اللهَ بَرِي ئٌ مِنَ الُمشْرِكِيْنَ وَرَسُولِهِ
Yaitu dengan mengkasrahkan kata رسول sehingga artinya berubah
menjadi “Bahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang – orang Musyrikin
dan Rosulnya.
Berkatalah orang badui tersebut :
“ Apakah benar Allah berlepas diri dari
Rosulnya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang – orang yang Allah
berlepas diri darinya”. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus
seseorang ke orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan ia berseru kepada
manusia :” hendaknya seseorang tidak membaca Al Qur’an kecuali ia mengetahui
bahasa Arab.
Ini semua adalah beberapa contoh
penyebab utama kekeliruan – kekeliruan yang telah terjadi pada orang – orang
yang bukan Arab. Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena dapat
merusak pemahaman kaum muslimin terhadap Al Qur;an sebagaimana contoh yang
telah digambarkan di atas. Oleh karena itu, penyebab disusunnya ilmu nahwu agar
memudahkan seseorang dalam memahami kalimah bahasa Arab.[1]
Selanjutnya para Ulama nahwu banyak
yang berbeda pendapat tentang siapa pencetus ilmu nahwu. Diantara pendapat
mereka adalah :
a)
Amirul mukminin Ali Bin Abi Thalib
b)
Abul Aswad ad Dauli atas perintah dari khalifah
Umar bin Khottob
c)
Abul Aswad ad Dauli atas perintah dari Ali bin
Abi Thalib atau atas perintah ziyad pemimpin Bashrah atau abul Aswad sendiri
yang mencetuskannya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dengan anak
perempuannya.
Suatu
malam saat langit malam begitu cerah, Abu aswad naik ke loteng rumanya dengan
putrinya, ketika putrinya menyaksikan keindahan langit malam maka ia berkata : مَااَحْسَنُ السَمَاءِ yaitu dengan mendomahkan ن dan
mengkasrahkan ء yang akan memberikan arti: apa yang paling indah dari langit?
Padahal maksud putrinya ingin mengungkapkan kekagumannya. Maka abu Aswad
menjawab النجوم والكواكب bintang – bintang dan
planet – planet. Maka sontak putrinya terkejut sambil berkata : wahai ayah
sesungguhnya aku tidak bertanya, tapi ingin mengungkapkan ke takjubanku. Maka
abu Aswad menjawab kalau begitu Kamu harus mengucapkan مَااَحْسَنَ السَمَاءَ
yaitu dengan dibaca fathah maka akan memberikan arti betapa indahnya langit.
d)
Abdurrohman bin Humuz al Araj
e)
Nasr bin Ashim Al laistsy
Dari sekian pendapat – pendapat diatas yang
paling kuat pencetus ilmu nahwu adalah Abul Aswad da Dauly atas perintah
khalifah Ali bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang Arab
terhadap bahasanya sendiri. Khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al Qur’an
dan al Hadits.
Begitulah sejarah lahirnya ilmu nahwu dimana
kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa tujuan utamanya adalah agar kaum
muslimin dapat membaca Al Qur’an dan
Hadits dengan benar sehingga memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Allah
Swt berfirman dalam surat Yusuf ayat 2:
!$¯RÎ) çm»oYø9t“Rr&
$ºRºuäöè%
$wŠÎ/ttã öNä3¯=yè©9
šcqè=É)÷ès? ÇËÈ
Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya
berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Bahkan imam Syafi’I pun pernah berkata: “
Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali ketika meninggalkan
bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles (orang Barat)” sehingga
benarlah perkataan penyair yang berkata :
وَالنَّحْوُ
اَوْلَى اَوَّلاً اَنْ يُّعْلَمَ # اِذِ اْلكَلاَمُ دُوْنَهُ لَنْ يُّفْهَمَ
Artinya : Ilmu nahwu adalah hal yang pertama
yang paling utama untuk dipelajari, karena perkataan tanpanya tidak dapat
dipahami
3.2 Huruf jar termasuk Amil mahfudhot
Syekh Ash-sonhaji dalam kitab
jurumiyahnya mengatakan:
المَخْفُوضَاتُ
ثَلاَثَةُ اَنْوَاعٍ :مَخْفُوضٌ باِلحَرْفِ وَمَخْفُوضٌ بِااْلاِضَافَةِ وَتَابِعٌ
لِلْمَخْفُوْضِ
Isim-isim yang di khafadkan itu ada tiga
bagian:
1.
Di khafadh kan dengan huruf khafadh.
2.
Di khafadh kan dengan idhafah
3.
Di khafad kan karena mengikuti yang sebelumnya
Dari redaksi di atas
Syekh Ash-sonhaji menerangkan bahwa sebab-sebab yang dapat mengkhafad-kan
kalimah isim itu huruf jar merupakan sebuah awamil yang bisa masuk pada kalimat
isim.kemudian ada isim yang bisa di khafadhkan dengan idhafah.dan taba’iyyah
(di khafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya).
3.3
Macam-macam
Huruf jar
وَحُرُوفُ
اْلخَفْضِ وَهِيَ مِنْ وَاِلَى وَعَنْ وَعَلَى وَفِي وَرُبَّ وَاْلبَاءُ
وَاْلكَافُ وَالَّلامُ وَحُرُوفُ القَسَمِ وَهِيَ الوَاوُ وَالْبَاءُ وَالتَاءُ
Dari keseluruhan jumlah huruf jar yand di
sebutkan dalam kita Al-jurumiyyah hanya ada 12,sedangkan dalam kitab lain
sebagaimana dalam nadzom Al-fiyyah disana menyebutkan ada 21.Akan tetapi dari
keseluruhan huruf jar tersebut yang paling banyak dan sering di pakai hanya ada
beberapa saja. Adapun huruf jar tersebut adalah:
من ,الى ,عن ,على, في, رب , الباء ,الكاف , اللام , حرف
قسم ( و
ب ت ), كي ,حاشا , عدا ,خلا
حتى ,
منذ , مذ ,متى
Itulah huruf-huruf jar menurut pendapat dari
bani Hudail. Sedangkan menurut Bani U’qail menambahinya dengan satu huruf yaitu
لعلى [2]
Huruf-huruf jar tersebut terbagi kedalam beberapa kelompok pertama, Kelompok
huruff jar yang hanya masuk pada isim zhahir.Diantaranya adalah رب , مذ, منذ, حتى, الكاف,
واو قسم, تاء قسم dan متى
Kedua, Kelompok huruf jar yang bisa masuk kepada isim zhahir
dan isim dhamir. Huruf-huruf tersebut adalah sejumlah huruf jar selain kelompok
pertama. Dan dari setiap huruf jar mengandung makna-makna yang sebelumnya.
Bahkan diantaranya ada yang menjadi satu alternatif sebagai penyempurna kalam
jika kalam tersebut masih membutuhkan kalimat lain dalam susunannya.
Macam
– macam huruf jar beserta maknanya diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Huruf Ba
(الباء
),
Huruf
ba’ mempunyai tiga belas makna, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa huruf jar
ba’ yang mempunyai makna yang paling banyak diantara huruf jar yang lainnya.
Makna – makna tersebut diantaranya :
1) Ilsoq
(dengan/bertemu) maka ini adalah merupakan makna asli dari huruf jar ba’. Ilsoq
terdiri atas dua macam :
a. Ilsok
haqiqi contoh امسكت بمحمد
b. Ilsoq
majazi contoh مررت بك
2) Ilsoq
isti’anah (pertolongan) misalnya كتبت بالقلم (saya menulis dengan pertolongan pena)
3) Sababiyah
dan ta’lil ( sebab) misalnya مات بالجوع (
Ia mati disebabkan oleh kelaparan )
4) Ta’diyah,
misalnya ذهب الله بنورهم ( Allah hilangkan cahaya
yang menyinari mereka)
5) Qosam (
Sumpah) misalnya بالله لأجتهدن ( Demi Allah aku akan
bersungguh – sungguh)
6) Muqobalah
(perbandingan) misalnya اشتريت الثوب بألف (
saya membeli baju dengan seribu)
7) Badal,
misalnya وكتبنا فيها ان النفس بالنفس (
dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya Taurot bahwasannya jiwa
dibalas dengan jiwa)
8) Dzarfiyah
( Dalam) misalnya ولقد نصركم الله ببد ر
9) Mushohabah
( serta) mislanya قيل يا نوح اهبط بسلام
10) Tab’idh
( sebahagian) misalnya شربت بماء البئر
11) Mujawazah
(melewat) misalkan فسئل به خيرا
12) Isti’la
( di atas) misalnyan ان تأمنه بقنطار يؤديه اليك
13) Ta’kid
(Penguat) كفى بالله شهيدا بيني وبينكم
b) Huruf
min ( ن )
Huruf
jar min mempunyai delapan makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Ibtida (
Permulaan) من المسجد الحرام
2) Tab’idh
( Sebagian)
ومن الليل فتهجد به
3) Bayan (
Penjelasan )
يحلون فيها من اساور من ذهب
4) Ta’kid (
Penguat )ما جاءنا من بشير ولا ندير
5) Badal (
Pengganti)
بالحياة الدنيا من الأخرة
6) Zharfiyah
( di dalam)
ماذا خلقوا من الأرض
7) Sababiyah
dan ta’lil مما خطيئا تهم اغرقوا
8) Bermakna
عن ( dari) فويل للقاسية قلوبهم من ذكر الله
c) Huruf
Ila (الى )
Huruf
jar ila mempunyai tiga makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Intiha (
batasan) terbagi dua
a. Zamani
misalkan ثم اتموا الصيام الى الليل
b. Makani
misalkan من المسجد الحرام الى المسجد الأقصى
2) Moshohabah
( menyertai ) قال من انصاري الى الله
3) Makna
lafadz عند contoh قال ربي السجن
احب الي مما يدعونني اليه
d) Huruf
Hatta (حتى )
Huruf jar hatta mempunyai satu makna yang
serupa dengan ila yaitu batasan akhir. Misalkan سلام
هي حتى مطلع الفجر
e) Huruf
‘an ( عن
)
Huruf jar an mempunyai enam makna diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Mujawajah
dan tab’id ( menjauhkan) رميت السهم عن القوس
2) Makna
ba’da ( setelah)
لتركبن طبقا عن طبق
3) Makna
isti’la ( di atas)
من يبخل فأنما يبخل عن نفسه
4) Makna
ta’lil ( karena )
نحن بتاركي ءالهتنا عن قولك
5) Makna
min ( dari )وهو الذي يقبل التوبة عن عباده
6) Badal (
yakni)واتقوا يوما تجزي نفس عن نفس شيئا
f) Huruf
‘Ala (على
)
Huruf ‘Ala memiliki delapan makna, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Makna
isti’la ( meninggikan) وعليها وعلى الفلك تحملون
2) Makna
dhorfiyah ( di dalam)ودخل المدينة على حين غفلة من
اهلها
3) Makna عن contoh ولتكبرالله على
ما هدى كم
4) Makna li
ta’lil (serta) وءاتى
المال على حبه
5) Makna
ma’a (serta)
6) Makna
min (dari) الذين اذاكتالوا على الناس يستوفون
7) Makna ba
lil ilsoq (dengan) حقيق على ان لا اقولا على الله
8)
Makna istidrok ( tetapi) فلان لا يدخل الجنة لسوء على انه لا ييأس من رحمة الله اي لكنه لا ييأس
g) Huruf
lam (اللام )
Huruf lam memiliki lima belas makna,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Lil
milki ( untuk/milik) لله مافي السموات والأرض
2) Ikhtisos الحمد لله
3) Lit
tabyinخالد احب لي من سعيد
4) Ta’lil
dan sababiyah ( karena, oleh karena)
انا انزلنا اليك الكتاب بالحق لتحكم بين
الناس بمااراك الله ولا تكن للخائنين خصيما
5) Taqwiyah ( tambahan tidak
berlugot)
وفي نسختها هدى ورحمة للذين هم لربهم يرهبون
6) Intiha’ul
ghoyah كل
يجري لأجل مسمى
7) Istighosah
(minta tolong)يا للملك للمظلوم
8) Ta’ajub
(kaget)يا للماء اذا تعجبت من كثرته
9) Shoeruriyah
(akibat/ menjadi)
فالتقطه ءال فرعون ليكون لهم عدوا وحزنا
10) Isti’la
(di atas)اذا يتلى عليهم يخرون للأذقان سجدا
11) Menunjukan
waktu
12) Makna
ma’a ( bersama /serta)
فلماتفرقنا كأني ومالما # لطول
اجتماع لم نبت ليلة معا
13) Makna
fii (di, waktu)
ونضع الموازين القسط ليوم القيامة
14) Dd
15) dd
h) Huruf
fii (في )
Huruf jar fii mempunyai tujuh makna,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Dzarfiyah
الماء في الكوز
2) Sababiyah
dan ta’lil (karena)لمسكم في ماافضتم فيه عذاب عظيم
3) Makna ma’a
( serta) قال
ادخلوا في امم قد خلت من قبلكم
4) Iati’laلأصلبنكم في جذوع النخل
5) Muqoyasah فما متاع الحياة
الدنيا في الأخرة الا قليل
6) Makna ba
yang bermakna lil ilsoq
7) Makna
ila فردوا
ايديهم في افواههم
i)
Huruf Kaff ( الكاف )
Huruf kaff mempunyai empat makna, diantanya
adalah sebagai berikut :
1) Tasbih (
seperti )علي كا الاسد
2) Ta’lilكما هدى كم واذكروه
3) Isti’laكن كما انت كن
ثابتا على ماانت عليه
4) Taukid ليس كمثله شيئ
j) Huruf Ta
dan wawu (تاالقسم , واو القسم )
Dua huruf ini mempunyai dua makna yang sama yaitu
bermakna lilqosam artinya sumpah. Contohnya dalam surat al fajri :
Ìôfxÿø9$#ur
ÇÊÈ @A$u‹s9ur 9Žô³tã
ÇËÈ
Perbedaan nya adalah ada pada kalimat yang
dimasukinya, huruf jar ta khsus masuk pada lafadz Allah huruf jar wau masuk
pada semua jenis kalimat.
k) Huruf
Mudz dan Mundzu (مذ
منذ )
Kata dari dua huruf tersebut mempunyai makna
min ibtida ghoyah. Kalaulah makna waktu yang difahami adalah waktu lampau (
zaman madly) dan mempunyai makna fii kalaulah makna waktu yang difahami adalah
waktu sekarang atau zaman hadir yang berfaidah untuk istigroqul amdi artinya
menghabiskan semua jenis waktu. Juga dua huruf jar tersebut mempunyai makna ila
dan min apabila kalimat yang dimasukinya adalah kalimat isim zaman nakiroh
ma’dudah baik dalam lafadznya ataupun dalam maknanya.
Contoh makna ma’dudah :
مارأيتك مذثلاثة ايام
Contoh makna zaman adalah :
مارأيتك مذ امدةاومذ دهر
l)
Huruf Rubba
( رب )
Huruf Rubba mempunyai dua makna, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Taksir
(menunjukan arti banyak ) رب رجل كريم لقيته
2) Taqlil
(menunjukan arti sedikit ) رب رجل لخيل لقيته
m) Huruf
‘Ada Khola dan Hasya ( حاشا عدا خلا )
Huruf jar ‘ada, khola dan hasya berpungsi
sebagai istisna (pengecualian) jika ketiganya tidak didahului oleh Ma’
n) Huruf
kay (كي
)
Huruf kay mempunyai fungsi ta’lil yang bermakna
lam
o) Huruf
Mata ( متى )
Huruf jar mata bermakna min. menurut Bahasa
orang – orang hudail
شربن
بماء البحر ثم ترفعت متى لجج خضرلهن نئيح
p) Huruf
La’alla ( لعلى )
Menurut bahasa orang – orang uqail, huruf jar
la’ala merupakan huruf jar yang mabni fathah atau kasroh. Terkadang la’ala juga
diucapkan dengan alla ( عل) dengan membuang huruf اللام yang
pertama. Contoh :
فقلت ادع
اخرى وارفع الصوت جهرة # لعل ابي المغوار منك قريب
Dari macam – macam huruf jar di atas dapatlah
kita ambil suatu kesimpulan bahwa setiap huruf pasti mempunyai makna tersendiri
yang dengan beragam maknanya tersebut arti dari kalimat arab bisa berbeda –
beda. Dan juga setiap huruf mempunyai makna asal apabila tuntutan kalam
mengharuskan makna dari huruf tersebut berbeda dengan makna asalnya.
Seperti
hal nya pada situasi yang tidak memungkinkan huruf jar tersebut diberi makna
dan apabila diberikan sebuah makna maka pemahaman yang akan kita dapatkan akan
berbeda dengan tujuan yang dimaksud.
3.4
Ta’aluq
huruf jar
Yang
dimaksud dengan Ta’aluq adalah :
هُوَ مَاكَانَ مُرْتَبِطًا بِهِ مِنْ فِعْلٍ
اَوْ شِبْهِهِ اَوْ مَعْنَاهُ
Artinya
: Suatu kalimat yang bertalian dengan
huruf jar baik merupakan kalimat fi’il yang menyerupai kalimat fi’il atau
kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il
Maksudnya
kalimat yang menjadi ta’aluq huruf jar adalah kalimat fi’il atau kalimat yang
menyerupai kalimat fi’il atau kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il.
o Contoh
huruf jar yang berta’aluq pada kalimat fi’il :
وقفت على
المنبر
o Contoh
Huruf jar yang berta’aluq pada kalimat syibeh fi’il
اناكاتب
بالقلم
o Contoh
huruf jar yang berta’aluq pada kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il
اف
للكسالى
Terkadang
pula huruf jar mepunyai ta’aluq pada kalimat isim yang di takwil pada kalimat
yang mempunyai kalimat fi’il seperti pada contoh :
uqèdur
ª!$# ’Îû
ÏNºuq»yJ¡¡9$# ’Îûur
ÇÚö‘F{$# (
Fii yang ada pada lafadz السموات
berta’aluk [ada lafadz Allah. Karena lafadz Allah tersebut bisa di ta’wil
menjadi lafadz المعبود sehingga makna yang dapat
dipahami adalah
هو المعبود في السماوات
Menurut pendapat syekh Yusuf bin Abdul Qodir
al Barnawi dalam nadzoman kitab al Qowa’idul I’rob nya mengatakan :
وعلق الظرف وما ضهاه
# بالفعل او مايحتوي معناه
من مصدر او وصف او مؤول
# والخلف في نعم وبئس ينجلي
Bahwa mu’allaqnya huruf jar itu ada empat,
yaitu fi’il, syibeh fi’il, masdar dan isim jamid yang menyimpan arti isim
sifat.
o Contoh mu’alaq berupa fi’ilجلست على المنبر
o Contoh mu’alaq berupa isim sifatانا قادر
على قرأة الكتاب
o Contoh mu’alaq masdarاعجبني ضرب
زيد عمرا في داره
o Contoh mu’alaq isim jamid زيد اسد
في كل موقعة اي شجاع
3.5
Pembagian
Huruf jar
Huruf
jar karena merupakan suatu awamil yang masuk pada kalimat isim maka huruf jar
tersebut mempunyai fungsi sebagai perubah harkat dan memberikan tambahan arti
pada kalimat isim yang dimasukinya juga huruf jar dengan mempunyai ta’aluq
dapat menjadikannya sebagai kalimat yang tidak bisa dipisahkan dari susunan
kalam.
Pembagian
huruf jar yang akan disebutkan macam – macamnya ada tiga :
1. Asliyah
( أصلية ) yaitu huruf jar yang mempunyai mu’alaq
(lafadz yang keterkaitannya dengan huruf jar) dan mrmiliki arti atau fa’idah
contoh
a. كتب بالقلم
b. اناكاتب بالقلم
Mu’alaqnya huruf jar ba dalam contoh yang
pertama adalah كتب sedangkan dalam contoh
yang ke dua adalah كاتب untuk artinya adalah
isti’adah ( bantuan /pertolongan)
2. Za’idah
yaitu huruf jar yang tidak mempunyai mu’alaq dan faidahnatau arti. Contoh ليس اخوك بطيب ماهر ( saudaramu bukan
seorang dokter yang mahir) ماجاء من احد (tidak ada satu pun yang datang).
Huruf
jar ba’ dalam contoh yang pertama tidak punya ta’aluq dan arti sebab huruf jar
ba’ yang menjadi khobar nya ليس itu pasti zaidah sedangkan huruf jar mim dalam contoh yang ke
dua tidak punya mualaq dan arti sebab huruf jar yang menjadi fail itu pasti
zaidah.
3. Syibhi
za’idah yaitu huruf jar yang tidak punya mu’alaq namun punya arti . huruf jar
syibeh zaidah ini ada lima yaitu : رب لولا
عدا خلا حاشا contoh رب رجل يفعل اكرمته
3.6
Peraturan
Huruf jar
1. Membuang
huruf jar
Karena
huruf jar merupakan huruf penyempurna dalam susunan kalam, maka huruf jar boleh
saja dibuang dari kedudukannya baik secara qiyasi maupun secara sama’i
a. Membuang
huruf jar secara Qiyasi
Huruf
jar dibuang secara qiyasi dalam enam keadaan sebagai berikut :
1) Huruf
jar masuk pada أن amil nawasib contohnya :
وعجبوا
ان جاءهم منذر منهم اي لان جاءهم
2) Huruf
jar masuk pada ان
amil nawasikh contohnya
شهد الله
انه لااله الا هو اي بأنه
3) Sebelum
lafadz كي yang menasabkan pada fi’il mudore. Contohnya
فرددناه
الى امه كي تقر عينها اي لكي تقر
4) Sebelum
lafadz Allah pada bentuk qosam. Contohnya :
الله
لاخدمن الامة خدمة صادقة اي والله
5) Sesudah kalam
yang mengandung huruf jar yang semisalnya dalam bagian ini setidaknya ada lima
tempat, sebagai berikut :
a. Setelah
jawab istifham
ممن احدث
الكتاب ؟ فيقال من خالد
b. Setelah
hamzah istifham
أخليدابن
سعيد اي بخليد ابن سعيد
c. Setelah ان syartiyah
ادهب بمن
شئت ان خليل وان حسن اي بخليل وبحسن
d. Setelah
lafadz هلا
تصدقت
بدرهم فيقال هلا دينار اي بدنار
e. Sesudah huruf ataf
لخالد
دار وسعيد دار اي لسعيد دار
b. membuang
huruf jar secara sama’i
Huruf jar terkadang juga dibuang secara sama’I
maka hukumnya adalah isim yang dibaca jar tersebut harus dibaca nasab sesudah
dibuangnya haraf jar. Hal itu karena isim majrur yang dibaca nasab setelah
dibuangnya huruf jar tersebut disamakan dengan maf’ul bih. Hal seperti ini sering
disebut juga dengan isim mansub karena membuang huruf jar.
Contohnya :
الا ان
ثمودا كفروا ربهم اي بربهم
2. haraf
jar zaidah
Nenurut
hukum pokok huruf jar tidak dianggap huruf zaidah terkecuali pada huruf jar ل
ب ك dan من, sifat tambahan tersebut hanya pada harkat kalimatnya saja
bukan pada maknanya karena maksud dari didatangakannya huruf tersebut adalah
untuk taukid (menguatkan)
3.7
Korelasi
majrur, huruf jar dan kalimat lain
Hubungan
majrur, huruf jar mungkin tidak terlalu mencolok dan jarang namun dalam
beberapa kaidah. Hubungan huruf jar tersebut tidak boleh dipandang sebelah
mata. Berikut ini merupakan sebagian contoh diantaranya :
a.
Mubtadaهل من
خالق غير الله
b. Khobar
mufrodزيد قائم
c. Khobar
jumlahزيد قام
ابوه
d. Khobar
syibeh jumlah زيد في
الدار
e. Kana wa
akhwatuhaكان طعامك زيد اكلا
f.
Laisa wa akhwatuha
g. Inna wa
akhwatuhaان في
الدار زيدا
h. Isim
maosulجاء الذي ضربت
اي ضربته
i.
Na’ibul fa’il ضرب
زيد
j.
Fi’ilذهبت
بزيد
k. Maf’ul
lahوقف الناس لاحترام للعالم
l.
Maf’ul fih
في بضع
سنين لله الامر من قبل ومن بعد ويومئد يفرح المؤمنون
m. Idhofat
lamiyah هذاحصاعلي
اخدت بلجام الفرس
n. Idhofat
bayaniyahذالك سوار
ذهب هذه ثوب صوف
o. Idhofat
dorfiyahقعود الدار محمل
p. Idhofat
tasybiyahانتنر لؤلؤ الدمع على ورد الخدود
Tidak ada komentar:
Posting Komentar