Jumat, 13 September 2013

PEMBAHASAN
3.1       Sejarah tersusunnya ilmu Nahwu
            Ada beberapa hal yang melatar belakangi mengapa ilmu nahwu itu disusun. Yang pertama ialah penyababnya karena kekeliruan orang – orang Arab pada bahasa mereka yang disebabkan bercampurnya mereka dengan bahasa orang – orang azam yang masuk islam sehingga mempengaruhi akan susunan bahasa mereka.
            Dari sekian banyaknya penyebab tersusunnya ilmu nahwu diantaranya adalah :
a)      Pada masa Rosululloh diriwayatkan bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya, maka Rosululloh bersabda : “Biumbinglah saudara kalian sesunnguhnya dia tersesat”.
b)      Abu Bakar As Shidiq berkata :” Aku lebih menyukai jika aku terjatuh dari pada aku membaca dan aku keliru”.
c)      Pada masa Khalifah Umar bin Khottob, bahasa yang keliru dikalangan orang – 0rang Arab semakin menjamur hal ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam sehingga banyak orang – orang azam yang masuk Islam. Diantara kesalahan – kesalahan yang terjadi.
d)      Seorang laki – laki dari gurun (badui) masuk islam dan minta diajarkan sesuatu dari Al Qur’an. Kemuadian seorang kaum muslimin membacakan awal surat At Taubah :”
×bºsŒr&ur šÆÏiB «!$# ÿ¾Ï&Î!qßuur n<Î) Ĩ$¨Z9$# tPöqtƒ Ædkptø:$# ÎŽy9ò2F{$# ¨br& ©!$# Öäü̍t/ z`ÏiB tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$#   ¼ã&è!qßuur 4 bÎ*sù öNçFö6è? uqßgsù ׎öyz öNà6©9 ( bÎ)ur öNçGøŠ©9uqs? (#þqßJn=÷æ$$sù öNä3¯Rr& çŽöxî ÌÉf÷èãB «!$# 3 ÎŽÅe³o0ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. >U#xyèÎ/ AOŠÏ9r& ÇÌÈ  
Artinya : Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar[628] bahwa Sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, Maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
Akan tetapi orang tersebut membacanya sebagai beirikut :
اِنَّ اللهَ بَرِي ئٌ مِنَ الُمشْرِكِيْنَ وَرَسُولِهِ
Yaitu dengan mengkasrahkan kata رسول  sehingga artinya berubah menjadi “Bahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang – orang Musyrikin dan Rosulnya.
Berkatalah orang badui tersebut :
“ Apakah benar Allah berlepas diri dari Rosulnya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang – orang yang Allah berlepas diri darinya”. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus seseorang ke orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan ia berseru kepada manusia :” hendaknya seseorang tidak membaca Al Qur’an kecuali ia mengetahui bahasa Arab.
            Ini semua adalah beberapa contoh penyebab utama kekeliruan – kekeliruan yang telah terjadi pada orang – orang yang bukan Arab. Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena dapat merusak pemahaman kaum muslimin terhadap Al Qur;an sebagaimana contoh yang telah digambarkan di atas. Oleh karena itu, penyebab disusunnya ilmu nahwu agar memudahkan seseorang dalam memahami kalimah bahasa Arab.[1]
            Selanjutnya para Ulama nahwu banyak yang berbeda pendapat tentang siapa pencetus ilmu nahwu. Diantara pendapat mereka adalah :
a)      Amirul mukminin Ali Bin Abi Thalib
b)      Abul Aswad ad Dauli atas perintah dari khalifah Umar bin Khottob
c)      Abul Aswad ad Dauli atas perintah dari Ali bin Abi Thalib atau atas perintah ziyad pemimpin Bashrah atau abul Aswad sendiri yang mencetuskannya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dengan anak perempuannya.
Suatu malam saat langit malam begitu cerah, Abu aswad naik ke loteng rumanya dengan putrinya, ketika putrinya menyaksikan keindahan langit malam maka ia berkata : مَااَحْسَنُ السَمَاءِ yaitu dengan mendomahkan ن  dan mengkasrahkan ء yang akan memberikan arti: apa yang paling indah dari langit? Padahal maksud putrinya ingin mengungkapkan kekagumannya. Maka abu Aswad menjawab النجوم والكواكب  bintang – bintang dan planet – planet. Maka sontak putrinya terkejut sambil berkata : wahai ayah sesungguhnya aku tidak bertanya, tapi ingin mengungkapkan ke takjubanku. Maka abu Aswad menjawab kalau begitu Kamu harus mengucapkan مَااَحْسَنَ السَمَاءَ yaitu dengan dibaca fathah maka akan memberikan arti betapa indahnya langit.
d)      Abdurrohman bin Humuz al Araj
e)      Nasr bin Ashim Al laistsy
Dari sekian pendapat – pendapat diatas yang paling kuat pencetus ilmu nahwu adalah Abul Aswad da Dauly atas perintah khalifah Ali bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang Arab terhadap bahasanya sendiri. Khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al Qur’an dan al Hadits.
Begitulah sejarah lahirnya ilmu nahwu dimana kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa tujuan utamanya adalah agar kaum muslimin dapat membaca Al Qur’an  dan Hadits dengan benar sehingga memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Allah Swt berfirman dalam surat Yusuf ayat 2:
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wŠÎ/ttã öNä3¯=yè©9 šcqè=É)÷ès? ÇËÈ  
Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Bahkan imam Syafi’I pun pernah berkata: “ Manusia tidaklah menjadi bodoh dan berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada bahasa Aristoteles (orang Barat)” sehingga benarlah perkataan penyair yang berkata :
وَالنَّحْوُ اَوْلَى اَوَّلاً اَنْ يُّعْلَمَ  #  اِذِ اْلكَلاَمُ دُوْنَهُ لَنْ يُّفْهَمَ
Artinya : Ilmu nahwu adalah hal yang pertama yang paling utama untuk dipelajari, karena perkataan tanpanya tidak dapat dipahami
3.2       Huruf jar termasuk Amil mahfudhot
            Syekh Ash-sonhaji dalam kitab jurumiyahnya mengatakan:
المَخْفُوضَاتُ ثَلاَثَةُ اَنْوَاعٍ :مَخْفُوضٌ باِلحَرْفِ وَمَخْفُوضٌ بِااْلاِضَافَةِ وَتَابِعٌ لِلْمَخْفُوْضِ

   Isim-isim yang di khafadkan itu ada tiga bagian:
1.      Di khafadh kan dengan huruf khafadh.
2.      Di khafadh kan dengan idhafah
3.      Di khafad kan karena mengikuti yang sebelumnya
             Dari redaksi di atas Syekh Ash-sonhaji menerangkan bahwa sebab-sebab yang dapat mengkhafad-kan kalimah isim itu huruf jar merupakan sebuah awamil yang bisa masuk pada kalimat isim.kemudian ada isim yang bisa di khafadhkan dengan idhafah.dan taba’iyyah (di khafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya).
3.3              Macam-macam Huruf jar
وَحُرُوفُ اْلخَفْضِ وَهِيَ مِنْ وَاِلَى وَعَنْ وَعَلَى وَفِي وَرُبَّ وَاْلبَاءُ وَاْلكَافُ وَالَّلامُ وَحُرُوفُ القَسَمِ وَهِيَ الوَاوُ وَالْبَاءُ  وَالتَاءُ
Dari keseluruhan jumlah huruf jar yand di sebutkan dalam kita Al-jurumiyyah hanya ada 12,sedangkan dalam kitab lain sebagaimana dalam nadzom Al-fiyyah disana menyebutkan ada 21.Akan tetapi dari keseluruhan huruf jar tersebut yang paling banyak dan sering di pakai hanya ada beberapa saja. Adapun huruf jar tersebut adalah:
من ,الى  ,عن ,على,  في,  رب , الباء  ,الكاف , اللام ,  حرف قسم  ( و  ب  ت ), كي  ,حاشا  , عدا  ,خلا   حتى , منذ  , مذ   ,متى
Itulah huruf-huruf jar menurut pendapat dari bani Hudail. Sedangkan menurut Bani U’qail menambahinya dengan satu huruf yaitu لعلى [2]
     Huruf-huruf jar tersebut terbagi kedalam beberapa kelompok pertama, Kelompok huruff jar yang hanya masuk pada isim zhahir.Diantaranya adalah رب , مذ, منذ, حتى,  الكاف,  واو قسم,  تاء قسم  dan متى
Kedua, Kelompok huruf jar yang bisa masuk kepada isim zhahir dan isim dhamir. Huruf-huruf tersebut adalah sejumlah huruf jar selain kelompok pertama. Dan dari setiap huruf jar mengandung makna-makna yang sebelumnya. Bahkan diantaranya ada yang menjadi satu alternatif sebagai penyempurna kalam jika kalam tersebut masih membutuhkan kalimat lain dalam susunannya.
            Macam – macam huruf jar beserta maknanya diantaranya adalah sebagai berikut :
a)      Huruf Ba (الباء ),
            Huruf ba’ mempunyai tiga belas makna, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa huruf jar ba’ yang mempunyai makna yang paling banyak diantara huruf jar yang lainnya. Makna – makna tersebut diantaranya :
1)      Ilsoq (dengan/bertemu) maka ini adalah merupakan makna asli dari huruf jar ba’. Ilsoq terdiri atas dua macam :
a.       Ilsok haqiqi contoh امسكت بمحمد
b.      Ilsoq majazi contoh مررت بك
2)      Ilsoq isti’anah (pertolongan) misalnya كتبت بالقلم   (saya menulis dengan pertolongan pena)
3)      Sababiyah dan ta’lil ( sebab) misalnya مات بالجوع   ( Ia mati disebabkan oleh kelaparan )
4)      Ta’diyah, misalnya ذهب الله بنورهم   ( Allah hilangkan cahaya yang menyinari mereka)
5)      Qosam ( Sumpah) misalnya بالله لأجتهدن   ( Demi Allah aku akan bersungguh – sungguh)
6)      Muqobalah (perbandingan) misalnya اشتريت الثوب بألف   ( saya membeli baju dengan seribu)
7)      Badal, misalnya وكتبنا فيها ان النفس بالنفس  ( dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya Taurot bahwasannya jiwa dibalas dengan jiwa)
8)      Dzarfiyah ( Dalam) misalnya ولقد نصركم الله ببد ر   
9)      Mushohabah ( serta) mislanya قيل يا نوح اهبط بسلام
10)  Tab’idh ( sebahagian) misalnya  شربت بماء البئر
11)  Mujawazah (melewat) misalkan فسئل به خيرا
12)  Isti’la ( di atas) misalnyan ان تأمنه بقنطار يؤديه اليك
13)  Ta’kid (Penguat) كفى بالله شهيدا بيني وبينكم
b)      Huruf min  ( ن )
            Huruf jar min mempunyai delapan makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Ibtida ( Permulaan) من المسجد الحرام
2)      Tab’idh ( Sebagian) ومن الليل فتهجد به
3)      Bayan ( Penjelasan ) يحلون فيها من اساور من ذهب
4)      Ta’kid ( Penguat )ما جاءنا من بشير ولا ندير
5)      Badal ( Pengganti) بالحياة الدنيا من الأخرة 
6)      Zharfiyah ( di dalam) ماذا خلقوا من الأرض 
7)      Sababiyah dan ta’lil  مما خطيئا تهم اغرقوا 
8)      Bermakna عن  ( dari) فويل للقاسية قلوبهم من ذكر الله  
c)      Huruf Ila   (الى )
            Huruf jar ila mempunyai tiga makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Intiha ( batasan) terbagi dua
a.       Zamani misalkan ثم اتموا الصيام الى الليل
b.      Makani misalkan من المسجد الحرام الى المسجد الأقصى
2)      Moshohabah ( menyertai ) قال من انصاري الى الله
3)      Makna lafadz عند   contoh قال ربي السجن احب الي مما يدعونني اليه
d)      Huruf Hatta  (حتى  )
Huruf jar hatta mempunyai satu makna yang serupa dengan ila yaitu batasan akhir. Misalkan سلام هي حتى مطلع الفجر
e)      Huruf ‘an ( عن )
Huruf jar an mempunyai enam makna diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Mujawajah dan tab’id ( menjauhkan) رميت السهم عن القوس
2)      Makna ba’da ( setelah) لتركبن طبقا عن طبق
3)      Makna isti’la ( di atas) من يبخل فأنما يبخل عن نفسه 
4)      Makna ta’lil ( karena ) نحن بتاركي ءالهتنا عن قولك
5)      Makna min ( dari )وهو الذي يقبل التوبة عن عباده 
6)      Badal ( yakni)واتقوا يوما تجزي نفس عن نفس شيئا
f)       Huruf ‘Ala (على )
Huruf ‘Ala memiliki delapan makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Makna isti’la ( meninggikan) وعليها وعلى الفلك تحملون
2)      Makna dhorfiyah ( di dalam)ودخل المدينة على حين غفلة من اهلها
3)      Makna عن  contoh ولتكبرالله على ما هدى كم
4)      Makna li ta’lil (serta) وءاتى المال على حبه
5)      Makna ma’a (serta)
6)      Makna min (dari) الذين اذاكتالوا على الناس يستوفون
7)      Makna ba lil ilsoq (dengan) حقيق على ان لا اقولا على الله
8)      Makna istidrok ( tetapi) فلان لا يدخل الجنة لسوء على انه لا ييأس من رحمة الله اي لكنه لا ييأس
g)      Huruf lam (اللام   )
Huruf lam memiliki lima belas makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Lil milki ( untuk/milik) لله مافي السموات والأرض
2)      Ikhtisos الحمد لله 
3)      Lit tabyinخالد احب لي من سعيد 
4)      Ta’lil dan sababiyah ( karena, oleh karena)
انا انزلنا اليك الكتاب بالحق لتحكم بين الناس بمااراك الله ولا تكن للخائنين خصيما
5)      Taqwiyah  ( tambahan tidak berlugot)
وفي نسختها هدى ورحمة للذين هم لربهم يرهبون
6)      Intiha’ul ghoyah كل يجري لأجل مسمى 
7)      Istighosah (minta tolong)يا للملك للمظلوم 
8)      Ta’ajub (kaget)يا للماء اذا تعجبت من كثرته 
9)      Shoeruriyah (akibat/ menjadi)
فالتقطه ءال فرعون ليكون لهم عدوا وحزنا
10)  Isti’la (di atas)اذا يتلى عليهم يخرون للأذقان سجدا   
11)  Menunjukan waktu
12)  Makna ma’a ( bersama /serta)
فلماتفرقنا كأني ومالما  #  لطول اجتماع لم نبت ليلة معا
13)  Makna fii (di, waktu)
ونضع الموازين القسط ليوم القيامة
14)  Dd
15)  dd
h)      Huruf fii (في  )
Huruf jar fii mempunyai tujuh makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Dzarfiyah الماء في الكوز
2)      Sababiyah dan ta’lil (karena)لمسكم في ماافضتم فيه عذاب عظيم 
3)      Makna ma’a ( serta) قال ادخلوا في امم قد خلت من قبلكم
4)      Iati’laلأصلبنكم في جذوع النخل 
5)      Muqoyasah فما متاع الحياة الدنيا في الأخرة الا قليل 
6)      Makna ba yang bermakna lil ilsoq
7)      Makna ila فردوا ايديهم في افواههم 
i)        Huruf Kaff ( الكاف )
Huruf kaff mempunyai empat makna, diantanya adalah sebagai berikut :
1)      Tasbih ( seperti )علي كا الاسد
2)      Ta’lilكما هدى كم  واذكروه
3)      Isti’laكن كما انت     كن ثابتا على ماانت عليه 
4)      Taukid ليس كمثله شيئ
j)       Huruf Ta dan wawu (تاالقسم , واو القسم )
Dua huruf ini mempunyai dua makna yang sama yaitu bermakna lilqosam artinya sumpah. Contohnya dalam surat al fajri :
̍ôfxÿø9$#ur ÇÊÈ   @A$us9ur 9Žô³tã ÇËÈ  
Perbedaan nya adalah ada pada kalimat yang dimasukinya, huruf jar ta khsus masuk pada lafadz Allah huruf jar wau masuk pada semua jenis kalimat.
k)      Huruf Mudz dan Mundzu (مذ  منذ )
Kata dari dua huruf tersebut mempunyai makna min ibtida ghoyah. Kalaulah makna waktu yang difahami adalah waktu lampau ( zaman madly) dan mempunyai makna fii kalaulah makna waktu yang difahami adalah waktu sekarang atau zaman hadir yang berfaidah untuk istigroqul amdi artinya menghabiskan semua jenis waktu. Juga dua huruf jar tersebut mempunyai makna ila dan min apabila kalimat yang dimasukinya adalah kalimat isim zaman nakiroh ma’dudah baik dalam lafadznya ataupun dalam maknanya.
Contoh makna ma’dudah :
مارأيتك مذثلاثة ايام
Contoh makna zaman adalah :
مارأيتك مذ امدةاومذ دهر
l)        Huruf Rubba   ( رب )
Huruf Rubba mempunyai dua makna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Taksir (menunjukan arti banyak ) رب رجل كريم لقيته
2)      Taqlil (menunjukan arti sedikit ) رب رجل لخيل لقيته
m)    Huruf ‘Ada Khola dan Hasya ( حاشا  عدا    خلا  )
Huruf jar ‘ada, khola dan hasya berpungsi sebagai istisna (pengecualian) jika ketiganya tidak didahului oleh Ma’
n)      Huruf kay (كي )
Huruf kay mempunyai fungsi ta’lil yang bermakna lam
o)      Huruf Mata ( متى  )
Huruf jar mata bermakna min. menurut Bahasa orang – orang hudail
شربن بماء البحر ثم ترفعت متى لجج خضرلهن نئيح
p)      Huruf La’alla ( لعلى  )
Menurut bahasa orang – orang uqail, huruf jar la’ala merupakan huruf jar yang mabni fathah atau kasroh. Terkadang la’ala juga diucapkan dengan alla ( عل) dengan membuang huruf اللام  yang pertama. Contoh :
فقلت ادع اخرى وارفع الصوت جهرة  #  لعل ابي المغوار منك قريب
Dari macam – macam huruf jar di atas dapatlah kita ambil suatu kesimpulan bahwa setiap huruf pasti mempunyai makna tersendiri yang dengan beragam maknanya tersebut arti dari kalimat arab bisa berbeda – beda. Dan juga setiap huruf mempunyai makna asal apabila tuntutan kalam mengharuskan makna dari huruf tersebut berbeda dengan makna asalnya.
            Seperti hal nya pada situasi yang tidak memungkinkan huruf jar tersebut diberi makna dan apabila diberikan sebuah makna maka pemahaman yang akan kita dapatkan akan berbeda dengan tujuan yang dimaksud.
3.4              Ta’aluq huruf jar
      Yang dimaksud dengan Ta’aluq adalah :
هُوَ مَاكَانَ مُرْتَبِطًا بِهِ مِنْ فِعْلٍ اَوْ شِبْهِهِ اَوْ مَعْنَاهُ
Artinya :  Suatu kalimat yang bertalian dengan huruf jar baik merupakan kalimat fi’il yang menyerupai kalimat fi’il atau kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il
                        Maksudnya kalimat yang menjadi ta’aluq huruf jar adalah kalimat fi’il atau kalimat yang menyerupai kalimat fi’il atau kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il.
o   Contoh huruf jar yang berta’aluq pada kalimat fi’il :
وقفت على المنبر
o   Contoh Huruf jar yang berta’aluq pada kalimat syibeh fi’il
اناكاتب بالقلم
o   Contoh huruf jar yang berta’aluq pada kalimat yang satu makna dengan kalimat fi’il
اف للكسالى
                        Terkadang pula huruf jar mepunyai ta’aluq pada kalimat isim yang di takwil pada kalimat yang mempunyai kalimat fi’il seperti pada contoh :
uqèdur ª!$# Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# Îûur ÇÚöF{$# (
Fii yang ada pada lafadz السموات berta’aluk [ada lafadz Allah. Karena lafadz Allah tersebut bisa di ta’wil menjadi lafadz المعبود  sehingga makna yang dapat dipahami adalah
هو المعبود في السماوات
                        Menurut pendapat syekh Yusuf bin Abdul Qodir al Barnawi dalam nadzoman kitab al Qowa’idul I’rob nya mengatakan :
وعلق الظرف وما ضهاه   #   بالفعل او مايحتوي معناه
من مصدر او وصف او مؤول   #  والخلف في نعم وبئس ينجلي
                        Bahwa mu’allaqnya huruf jar itu ada empat, yaitu fi’il, syibeh fi’il, masdar dan isim jamid yang menyimpan arti isim sifat.
o   Contoh mu’alaq berupa fi’ilجلست على المنبر 
o   Contoh mu’alaq berupa isim sifatانا قادر على قرأة الكتاب 
o   Contoh mu’alaq masdarاعجبني ضرب زيد عمرا في داره 
o   Contoh mu’alaq isim jamid زيد اسد في كل موقعة اي شجاع
3.5              Pembagian Huruf jar
                        Huruf jar karena merupakan suatu awamil yang masuk pada kalimat isim maka huruf jar tersebut mempunyai fungsi sebagai perubah harkat dan memberikan tambahan arti pada kalimat isim yang dimasukinya juga huruf jar dengan mempunyai ta’aluq dapat menjadikannya sebagai kalimat yang tidak bisa dipisahkan dari susunan kalam.
                        Pembagian huruf jar yang akan disebutkan macam – macamnya ada tiga :
1.      Asliyah ( أصلية   ) yaitu huruf jar yang mempunyai mu’alaq (lafadz yang keterkaitannya dengan huruf jar) dan mrmiliki arti atau fa’idah contoh
a.       كتب بالقلم
b.      اناكاتب بالقلم
Mu’alaqnya huruf jar ba dalam contoh yang pertama adalah كتب  sedangkan dalam contoh yang ke dua adalah كاتب  untuk artinya adalah isti’adah ( bantuan /pertolongan)
2.      Za’idah yaitu huruf jar yang tidak mempunyai mu’alaq dan faidahnatau arti. Contoh ليس اخوك بطيب ماهر   ( saudaramu bukan seorang dokter yang mahir) ماجاء من احد  (tidak ada satu pun yang datang).
                        Huruf jar ba’ dalam contoh yang pertama tidak punya ta’aluq dan arti sebab huruf jar ba’ yang menjadi khobar nya ليس itu pasti zaidah sedangkan huruf jar mim dalam contoh yang ke dua tidak punya mualaq dan arti sebab huruf jar yang menjadi fail itu pasti zaidah.
3.      Syibhi za’idah yaitu huruf jar yang tidak punya mu’alaq namun punya arti . huruf jar syibeh zaidah ini ada lima yaitu : رب  لولا    عدا    خلا    حاشا  contoh رب رجل يفعل اكرمته
3.6              Peraturan Huruf jar
1.      Membuang huruf jar
                 Karena huruf jar merupakan huruf penyempurna dalam susunan kalam, maka huruf jar boleh saja dibuang dari kedudukannya baik secara qiyasi maupun secara sama’i
a.       Membuang huruf jar secara Qiyasi
                 Huruf jar dibuang secara qiyasi dalam enam keadaan sebagai berikut :
1)      Huruf jar masuk pada أن   amil nawasib contohnya :
وعجبوا ان جاءهم منذر منهم  اي   لان جاءهم
2)      Huruf jar masuk pada ان    amil nawasikh contohnya
شهد الله انه لااله الا هو  اي بأنه
3)      Sebelum lafadz كي  yang menasabkan pada fi’il mudore. Contohnya
فرددناه الى امه كي تقر عينها    اي لكي تقر
4)      Sebelum lafadz Allah pada bentuk qosam. Contohnya :
الله لاخدمن الامة خدمة صادقة  اي  والله
5)      Sesudah kalam yang mengandung huruf jar yang semisalnya dalam bagian ini setidaknya ada lima tempat, sebagai berikut :
a.       Setelah jawab istifham
ممن احدث الكتاب ؟ فيقال من خالد
b.      Setelah hamzah istifham
أخليدابن سعيد    اي    بخليد ابن سعيد
c.       Setelah ان  syartiyah
ادهب بمن شئت ان خليل وان حسن  اي بخليل وبحسن
d.      Setelah lafadz هلا
تصدقت بدرهم فيقال هلا دينار   اي   بدنار
e.        Sesudah huruf ataf
لخالد دار وسعيد دار   اي لسعيد دار
b.      membuang huruf jar secara sama’i
Huruf jar terkadang juga dibuang secara sama’I maka hukumnya adalah isim yang dibaca jar tersebut harus dibaca nasab sesudah dibuangnya haraf jar. Hal itu karena isim majrur yang dibaca nasab setelah dibuangnya huruf jar tersebut disamakan dengan maf’ul bih. Hal seperti ini sering disebut juga dengan isim mansub karena membuang huruf jar.
Contohnya :
الا ان ثمودا كفروا ربهم   اي   بربهم
2.      haraf jar zaidah
                 Nenurut hukum pokok huruf jar tidak dianggap huruf zaidah terkecuali pada huruf jar  ل    ب   ك dan من, sifat tambahan tersebut hanya pada harkat kalimatnya saja bukan pada maknanya karena maksud dari didatangakannya huruf tersebut adalah untuk taukid (menguatkan)
3.7              Korelasi majrur, huruf jar dan kalimat lain
                  Hubungan majrur, huruf jar mungkin tidak terlalu mencolok dan jarang namun dalam beberapa kaidah. Hubungan huruf jar tersebut tidak boleh dipandang sebelah mata. Berikut ini merupakan sebagian contoh diantaranya :
a.      Mubtadaهل من خالق غير الله   
b.      Khobar mufrodزيد قائم 
c.       Khobar jumlahزيد قام  ابوه  
d.      Khobar syibeh jumlah زيد في الدار 
e.       Kana wa akhwatuhaكان طعامك زيد اكلا 
f.        Laisa wa akhwatuha
g.      Inna wa akhwatuhaان في الدار زيدا 
h.      Isim maosulجاء الذي ضربت  اي  ضربته 
i.        Na’ibul fa’il   ضرب زيد
j.        Fi’ilذهبت بزيد 
k.      Maf’ul lahوقف الناس لاحترام للعالم  
l.        Maf’ul fih
في بضع سنين لله الامر من قبل ومن بعد ويومئد يفرح المؤمنون
m.    Idhofat lamiyah هذاحصاعلي اخدت بلجام الفرس 
n.      Idhofat bayaniyahذالك سوار ذهب هذه ثوب صوف
o.      Idhofat dorfiyahقعود الدار محمل 
p.      Idhofat tasybiyahانتنر لؤلؤ الدمع على ورد الخدود 



                                                                                                                     








[1] Syarah Muhtasor jiddah hal 3
[2] Ifrosin Al Muhimmat fi nahwi hal 92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar